
Investor Asing Ogah Beli Saham Bank BUKU IV, Ini Alasannya
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 November 2018 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank buku IV kompak menguat pada perdagangan hari ini: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 3,29%, PT Bank CIMB Niaga (BNGA) naik 2,91%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,24%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 0,92%, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,34%.
Seiring dengan aksi beli pada saham-saham perbankan, indeks sektoralnya yakni jasa keuangan menguat sebesar 0,95%, menjadikannya sektor dengan kontribusi positif terbesar bagi IHSG.
Namun, investor asing terpantau masih enggan masuk ke saham-saham perbankan. Tercatat, hanya BBCA yang dibeli bersih oleh investor asing yakni sebesar Rp 55,7 miliar. Sementara itu, BMRI, BBNI, dan BBRI dijual bersih masing-masing senilai Rp 24,6 miliar, Rp 21,3 miliar, dan Rp 7 miliar. Saham BNGA tak masuk dalam deretan saham yang paling banyak dibeli atau dijual bersih oleh investor asing, melansir data yang disajikan oleh RTI.
Penguatan saham-saham perbankan terjadi lantaran pergerakan rupiah yang begitu perkasa pada hari ini. Hingga berita ini diturunkan, rupiah menguat 0,8% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.855. Rupiah menguat kala dolar AS sedang berada dalam posisi yang relatif perkasa, ditunjukkan oleh indeks dolar AS yang menguat 0,06%. Mata uang negara-negara tetangga pun kompak terkoreksi melawan dolar AS: won melemah 0,35%, ringgit melemah 0,31%, dan baht melemah 0,09%.
Investor memang sedang dipaksa untuk bermain aman dengan memeluk instrumen safe haven seperti dolar AS seiring dengan ketidakpastian yang sedang menyelimuti. Ketidakpastian pertama datang dari perang dagang AS-China yang masih panas.
Optimisme investor terkait perang dagang sempat bangkit pada hari Jumat lalu (2/11/2018) kala Bloomberg melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah meminta para pejabat pemerintahannya untuk mulai merancang draf perjanjian dagang dengan China, menurut 4 sumber yang memahami masalah tersebut.
Namun dalam wawancara dengan CNBC International, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow membantah hal tersebut. Menurut Kudlow, tak ada pergerakan yang masif untuk meneken perjanjian dagang dengan China.
Ketidakpastian kedua datang menjelang midterm elections di AS yang akan berlangsung pada 6 November waktu setempat. Pada pemilu kali ini, seluruh 435 kursi di House of Representatives dan 35 dari 100 kursi di Senate akan dipertaruhkan.
Saat ini, partai Republican yang mengusung Trump menguasai mayoritas dari kedua lembaga tersebut dengan 235 kursi di House of Representatives dan 51 kursi di Senate. Jika Republican kehilangan posisi mayoritas di 2 lembaga tersebut, maka kebijakan-kebijakan pro pertumbuhan ekonomi seperti pemotongan tingkat pajak lanjutan akan menjadi kian sulit untuk digolkan.
NEXT
Seiring dengan aksi beli pada saham-saham perbankan, indeks sektoralnya yakni jasa keuangan menguat sebesar 0,95%, menjadikannya sektor dengan kontribusi positif terbesar bagi IHSG.
Namun, investor asing terpantau masih enggan masuk ke saham-saham perbankan. Tercatat, hanya BBCA yang dibeli bersih oleh investor asing yakni sebesar Rp 55,7 miliar. Sementara itu, BMRI, BBNI, dan BBRI dijual bersih masing-masing senilai Rp 24,6 miliar, Rp 21,3 miliar, dan Rp 7 miliar. Saham BNGA tak masuk dalam deretan saham yang paling banyak dibeli atau dijual bersih oleh investor asing, melansir data yang disajikan oleh RTI.
Optimisme investor terkait perang dagang sempat bangkit pada hari Jumat lalu (2/11/2018) kala Bloomberg melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah meminta para pejabat pemerintahannya untuk mulai merancang draf perjanjian dagang dengan China, menurut 4 sumber yang memahami masalah tersebut.
Namun dalam wawancara dengan CNBC International, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow membantah hal tersebut. Menurut Kudlow, tak ada pergerakan yang masif untuk meneken perjanjian dagang dengan China.
Ketidakpastian kedua datang menjelang midterm elections di AS yang akan berlangsung pada 6 November waktu setempat. Pada pemilu kali ini, seluruh 435 kursi di House of Representatives dan 35 dari 100 kursi di Senate akan dipertaruhkan.
Saat ini, partai Republican yang mengusung Trump menguasai mayoritas dari kedua lembaga tersebut dengan 235 kursi di House of Representatives dan 51 kursi di Senate. Jika Republican kehilangan posisi mayoritas di 2 lembaga tersebut, maka kebijakan-kebijakan pro pertumbuhan ekonomi seperti pemotongan tingkat pajak lanjutan akan menjadi kian sulit untuk digolkan.
NEXT
Next Page
Rupiah Akan Balik Arah?
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular