Analisis Teknikal

Cukai Rokok Batal Naik, HMSP & GGRM Berpotensi Terbang Tinggi

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 November 2018 19:51
Pemerintah secara resmi membatalkan rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau rokok di 2019
Foto: Ilustrasi Produk Rokok (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah secara resmi membatalkan rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau rokok di 2019. Penurunan jumlah pabrik rokok menjadi salah satu penyebabnya.

Direktur Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim, mengatakan batalnya rencana kenaikan cukai rokok ini sejalan dengan upaya menjaga tingkat produksi rokok nasional. Produksi rokok dari tahun ke tahun memang mengalami penurunan.

Batalnya kenaikan cukai tersebut, membuat angin segar bagi dua emiten rokok terbesar yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena harga saham PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) dan  PT Gudang Garam Tbk (GGRM) langsung melejit karena aksi beli para pelaku bursa saham.  

Lalu, bagaimana prospek harga saham kedua emiten tersebut pada pekan depan, berikut ulasan Tim Riset CNBC Indonesia:

1. PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP)

Pada penutupan bursa pukul 16:15 WIB, Jumat (02/11/2018), saham HMSP tercatat naik 150 poin (+4,1%) ke level Rp 3.800/unit saham. Nilai perdagangannya mencapai Rp 217 miliar, dengan investor asing mencatatkan aksi beli (net buy) senilai Rp 10 miliar.  
Cukai Rokok Batal Naik, HMSP & GGRM Masih Berpotensi TerbangSumber: Revinitif

Hingga tahun berjalan, saham HMSP tercatat mengalami penurunan 20%. Hal itu tercermin dari pergerakan grafik harganya yang bergerak turun empat puluh lima derajat ke bawah (down trend). 

Namun demikian, penurunannya seolah tertahan pada awal Mei 2018, harganya bergerak menyamping (sideways) dengan titik penopang harga naiknya (support) di level Rp 3.400/unit saham dan titik penghalang harga naik lebih tinggi (resistance) di level Rp Rp 3.950/saham.

Secara teknikal, peluang HMSP kembali naik cukup terbuka, bahkan berpotensi menguji Rp 4.375/saham. Hal ini terlihat dari pergerakannya yang membentuk formasi grafik bintang pagi (morning star) yang mengindikasikan pola pembalikan arah menuju kenaikan.

2. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Saham GGRM tercatat mengalami penguatan yang lebih besar dibandingkan HMSP, sahamnya naik 4.775 poin (+6,6%) ke level Rp 77.075/unit saham. Nilai perdagangannya mencapai Rp 193 miliar, dengan investor asing mencatatkan aksi beli (net buy) senilai Rp 80 miliar.
Cukai Rokok Batal Naik, HMSP & GGRM Masih Berpotensi TerbangSumber: Revinitif

Hingga tahun berjalan, saham GGRM tercatat mengalami penurunan 5,4%. Dalam jangka menengah, harganya bergerak menyamping (sideways) dengan titik penopang harga naiknya (support) di level Rp 72.000/unit dan titik penghalang harga naik lebih tinggi (resistance) di level Rp Rp 77.000/saham.

Secara teknikal, peluang GGRM kembali naik cukup terbuka. Hal ini terlihat dari pergerakannya yang membentuk formasi grafik lilin hitam panjang (long white candle) yang mengindikasikan pola naik/bullish.

GGRM berpotensi menguji level Rp 80.000 pada minggu depan, hal itu didasarkan pada level tolakan atasnya (resistance) terdekatnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/dru) Next Article Terendah 7 Tahun, Saham HM Sampoerna Ambles Jadi Rp 1.920

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular