
Fantastis! Ini Besaran Pendapatan Raksasa e-Commerce China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 November 2018 12:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Alibaba Group Holding Ltd dari China melaporkan pendapatan kuartalan terbarunya. Pada hari Jumat (2/11/2018), walaupun lebih rendah dari perkiraan, pendapatan raksasa e-Commerce China ini bernilai fantastis.
Saham Alibaba telah turun lebih dari 12% tahun ini, terbebani oleh kekhawatiran tentang rencana pensiun foundernya, Jack Ma. Menurunnya margin dan kekhawatiran tentang dampak perdagangan Amerika Serikat (AS)-China 'sedikit' menghancurkan belanja iklan.
Volume bisnis biasanya melambat pada kuartal kedua menjelang penjualan Singles' Day Alibaba, yang puncaknya jatuh pada 11 November.
Pendapatan e-commerce inti, yang menyumbang 84% dari total pendapatan, naik 56% menjadi 72,48 miliar yuan pada kuartal kedua atau Rp 145 triliun [asumsi kurs 1 yuan = Rp 2.000].
Marjin laba tetap ketat karena Alibaba berinvestasi dalam bidang logistik, ritel offline, dan komputasi awan alias cloud.
Pendapatan dari komputasi awan tumbuh 90,5% menjadi 5,67 miliar yuan dan pendapatan dari hiburan dan media digital tumbuh sekitar 24% menjadi 5,94 miliar yuan.
Penjualan di kuartal ketiga dan pertama kemungkinan akan dikalahkan oleh penjualan Singles' Day, di mana Alibaba tahun lalu menghasilkan lebih dari US$ 25 miliar dalam penjualannya dan saingannya JD.com Inc mendapat sekitar US$ 19 miliar.
Tanggal 11 November awalnya hanyalah hari perayaan biasa bagi kaum jomblo atau mereka yang tidak punya pasangan, namun lama-lama perayaan itu tergantikan dengan budaya belanja dan diskon besar-besaran.
Tidak termasuk item, perusahaan memperoleh 9,60 yuan per saham, di atas perkiraan rata-rata analis yang 7,41 yuan per saham.
Pendapatan naik 54,5% menjadi 85,15 miliar yuan (US$ 12,39 miliar) selama tiga bulan hingga September, dibandingkan dengan ekspektasi 86,51 miliar yuan, menurut data IBES dari Refinitiv.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa naik 13% menjadi 20,03 miliar yuan, atau 6,78 yuan per saham.
(dru) Next Article Jack Ma Dapat Dana Segar dari Jual Saham Alibaba
Saham Alibaba telah turun lebih dari 12% tahun ini, terbebani oleh kekhawatiran tentang rencana pensiun foundernya, Jack Ma. Menurunnya margin dan kekhawatiran tentang dampak perdagangan Amerika Serikat (AS)-China 'sedikit' menghancurkan belanja iklan.
Volume bisnis biasanya melambat pada kuartal kedua menjelang penjualan Singles' Day Alibaba, yang puncaknya jatuh pada 11 November.
![]() |
Marjin laba tetap ketat karena Alibaba berinvestasi dalam bidang logistik, ritel offline, dan komputasi awan alias cloud.
Pendapatan dari komputasi awan tumbuh 90,5% menjadi 5,67 miliar yuan dan pendapatan dari hiburan dan media digital tumbuh sekitar 24% menjadi 5,94 miliar yuan.
Penjualan di kuartal ketiga dan pertama kemungkinan akan dikalahkan oleh penjualan Singles' Day, di mana Alibaba tahun lalu menghasilkan lebih dari US$ 25 miliar dalam penjualannya dan saingannya JD.com Inc mendapat sekitar US$ 19 miliar.
Tanggal 11 November awalnya hanyalah hari perayaan biasa bagi kaum jomblo atau mereka yang tidak punya pasangan, namun lama-lama perayaan itu tergantikan dengan budaya belanja dan diskon besar-besaran.
Tidak termasuk item, perusahaan memperoleh 9,60 yuan per saham, di atas perkiraan rata-rata analis yang 7,41 yuan per saham.
Pendapatan naik 54,5% menjadi 85,15 miliar yuan (US$ 12,39 miliar) selama tiga bulan hingga September, dibandingkan dengan ekspektasi 86,51 miliar yuan, menurut data IBES dari Refinitiv.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa naik 13% menjadi 20,03 miliar yuan, atau 6,78 yuan per saham.
(dru) Next Article Jack Ma Dapat Dana Segar dari Jual Saham Alibaba
Most Popular