Rokok Barang Elastis, Kebijakan Cukai Untungkan HMSP & GGRM

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 November 2018 15:33
HSMP dan GGRM diuntungkan oleh tak dinaikannya cukai rokok seiring dengan sifat rokok yang merupakan barang elastis.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 1,08% 45 menit menjelang perdagangan ditutup ke level 5.898,95. Kenaikan IHSG banyak disumbang oleh 2 saham emiten rokok yakni PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (+3,29%) dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+5,05%).

Melesatnya harga kedua saham dipicu oleh keputusan pemerintah yang tidak akan menaikkan cukai rokok tahun depan. Hal ini diputuskan pada rapat kabinet yang diselenggarakan hari ini (2/11/2018) di Istana Bogor, Jawa Barat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa setelah mendengar seluruh evaluasi dan masukan dari sidang kabinet, maka diputuskan cukai rokok tahun 2019 adalah sama dengan tahun ini.

"Tidak akan ada perubahan atau kenaikan cukai, kita akan menggunakan tingkat cukai yang ada sampai dengan 2018 ini," ujar Sri Mulyani.

Sifat dari rokok yang merupakan barang elastis membuat emiten rokok akan diuntungkan oleh kebijakan tersebut. Selama ini, ada persepsi yang salah di kalangan masyarakat bahwa rokok merupakan barang inelastis; tak peduli berapa pun harganya berubah, permintaan akan tetap sama.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah tercatat selalu menaikkan cukai rokok. Kenaikan cukai rokok ini pada akhirnya di pass through ke konsumen dengan cara menaikkan harga jual. Dari sisi volume, terlihat bahwa penjualan HMSP dan GGRM sebenarnya menciut.

Pada tahun 2015, penjualan HMSP tercatat sebanyak 109,8 miliar batang. Pada tahun 2016 dan 2017, penjualannya turun menjadi masing-masing 105,5 miliar batang dan 101,3 miliar batang.

Sementara itu, penjualan GGRM pada tahun 2015 adalah sebanyak 78,6 miliar batang, sebelum kemudian turun menjadi 77,1 miliar batang pada tahun 2016. Pada tahun 2017, barulah penjualan perusahaan naik menjadi 78,65 miliar batang.

Dari tertekannya volume penjualan kedua perusahaan, bisa disimpulkan bahwa rokok sebenarnya merupakan barang elastis.

Lantas, wajar jika harga saham HMSP dan GGRM melesat naik. Pasalnya, dengan tak dinaikannya cukai rokok, maka praktis tekanan bagi produsen untuk menaikkan harga jual pada tahun depan menjadi berkurang.

Pada akhirnya, volume penjualan bisa dijaga supaya tidak turun, atau justru malah bisa dikerek naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(ank/roy) Next Article Cukai Rokok Tak Naik, Harga Saham GGRM dan HMSP Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular