
Bursa Australia & Korsel Awali November di Zona Hijau
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
01 November 2018 07:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Australia dan Korea Selatan bergerak di area positif pada sesi perdagangan pagi, Kamis (1/11/2018) setelah mengalami bulan yang berat di Oktober.
Indeks ASX 200 di Australia melompat 0,61% ke posisi 5.866 sementara indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,33% menjadi 2.036,32 hingga pukul 7.23 WIB, menurut data CNBC International.
Bursa Australia terdorong oleh penguatan sektor material yang naik 2,31% pagi ini. Saham-saham perusahaan tambang besar tercatat naik: Rio Tinto (+2,32%), Fortescue Metals (+2,13%), dan BHP Billiton (+5,31%).
Sebelumnya, bursa Jepang dibuka melemah akibat naiknya yen dan kecemasan investor akan perlambatan ekonomi di China.
Indeks acuan Nikkei 225 melemah 0,15% menjadi 21.887,87 sementara indeks Topix terkoreksi tipis 0,09% ke posisi 1.644,62 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Data indeks manufaktur Caixin Purchasing Manager's Index (PMI) akan diumumkan hari ini. Kemarin, data PMI resmi pemerintah telah diumumkan di posisi 50,2, lebih rendah dari 50,6 yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters.
(prm) Next Article Bursa Australia Melemah, Korsel Naik di Awal Perdagangan
Indeks ASX 200 di Australia melompat 0,61% ke posisi 5.866 sementara indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,33% menjadi 2.036,32 hingga pukul 7.23 WIB, menurut data CNBC International.
Bursa Australia terdorong oleh penguatan sektor material yang naik 2,31% pagi ini. Saham-saham perusahaan tambang besar tercatat naik: Rio Tinto (+2,32%), Fortescue Metals (+2,13%), dan BHP Billiton (+5,31%).
Indeks acuan Nikkei 225 melemah 0,15% menjadi 21.887,87 sementara indeks Topix terkoreksi tipis 0,09% ke posisi 1.644,62 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Data indeks manufaktur Caixin Purchasing Manager's Index (PMI) akan diumumkan hari ini. Kemarin, data PMI resmi pemerintah telah diumumkan di posisi 50,2, lebih rendah dari 50,6 yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters.
(prm) Next Article Bursa Australia Melemah, Korsel Naik di Awal Perdagangan
Most Popular