
Analisis Teknikal
Situasi Global Sedang Kondusif, IHSG Siap Lanjutkan Penguatan
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 November 2018 07:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat dengan rentang pergerakannya berada di 5.802 hingga 5.888, hari ini, Kamis (01/11/2018). Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Kembali menguatnya Wall Street, Rabu (31/10/2018) waktu setempat, dapat menjadi katalis positif bagi bursa utama Asia. Indeks Dow Jones mengalami kenaikan 0,97%, S&P 500 menanjak 1,09% dan Nasdaq terbang 2,01%.
Saham General Motors (GM) melonjak 9,1% setelah laporan keuangan kuartalan yang melampaui ekspektasi analis. Perusahaan memang menjual mobil lebih sedikit pada kuartal ketiga, tetapi dengan harga yang lebih tinggi.
Kenaikan juga terjadi di saham-saham teknologi, Amazon, Apple, Netflix, dan Alphabet rebound. Saham Facebook naik 3,8% setelah labanya dilaporkan meningkat juga di luar ekspektasi analis. CEO Mark Zuckerberg mengatakan Facebook berencana mengembangkan produk seperti Facebook Watch dan Instagram TV.
Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup dengan penguatan 0,74% ke level 5.831, masuknya investor asing dengan mengoleksi saham-saham blue chips turut mendorong laju indeks.
Momen investor asing untuk kembali ke bursa saham nasional nampaknya mulai terlihat, aktivitasnya tercermin pada transaksi kemarin dengan net buy Rp 1,5 triliun di semua pasar. Meskipun secara tahun berjalan masih net sell Rp 54,5 triliun, mengutip data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai transaksi bursa hari terakhir Oktober kemarin tercatat meningkat 26%, senilai Rp 9,3 triliun. Sektor keuangan yang kapitalisasinya paling besar mendorong IHSG dengan kenaikan 1,04%.
Beberapa sektor lainnya juga sedang prima, seperti industri dasar yang naik 1,46%, aneka industri naik 1,37%, agrikultur juga terangkat 0,99%.
Secara teknikal, grafik IHSG kemarin membentuk pola pria menggantung (hanging man)dengan ekor (shadow) sedang, pola tersebut mengindikasikan pembalikan arah menjadi turun (bearish).
Namun demikian, IHSG cenderung menguat karena masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA 5), secara jangka pendek indeks kembali menuju penguatan.
Dalam jangka menengah IHSG masih harus membuktikan kekuatannya dengan menembus level penghalang (resistance) terdekat yakni di level 5.930.
Menurut kami, situasi global yang ditandai dengan kenaikan bursa utama Amerika dan mungkin Asia, ditambah dengan pergerakan grafik yang masih mampu menguat, IHSG akan mampu melanjutkan kenaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Kembali menguatnya Wall Street, Rabu (31/10/2018) waktu setempat, dapat menjadi katalis positif bagi bursa utama Asia. Indeks Dow Jones mengalami kenaikan 0,97%, S&P 500 menanjak 1,09% dan Nasdaq terbang 2,01%.
Saham General Motors (GM) melonjak 9,1% setelah laporan keuangan kuartalan yang melampaui ekspektasi analis. Perusahaan memang menjual mobil lebih sedikit pada kuartal ketiga, tetapi dengan harga yang lebih tinggi.
Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup dengan penguatan 0,74% ke level 5.831, masuknya investor asing dengan mengoleksi saham-saham blue chips turut mendorong laju indeks.
Momen investor asing untuk kembali ke bursa saham nasional nampaknya mulai terlihat, aktivitasnya tercermin pada transaksi kemarin dengan net buy Rp 1,5 triliun di semua pasar. Meskipun secara tahun berjalan masih net sell Rp 54,5 triliun, mengutip data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nilai transaksi bursa hari terakhir Oktober kemarin tercatat meningkat 26%, senilai Rp 9,3 triliun. Sektor keuangan yang kapitalisasinya paling besar mendorong IHSG dengan kenaikan 1,04%.
Beberapa sektor lainnya juga sedang prima, seperti industri dasar yang naik 1,46%, aneka industri naik 1,37%, agrikultur juga terangkat 0,99%.
![]() |
Namun demikian, IHSG cenderung menguat karena masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA 5), secara jangka pendek indeks kembali menuju penguatan.
Dalam jangka menengah IHSG masih harus membuktikan kekuatannya dengan menembus level penghalang (resistance) terdekat yakni di level 5.930.
Menurut kami, situasi global yang ditandai dengan kenaikan bursa utama Amerika dan mungkin Asia, ditambah dengan pergerakan grafik yang masih mampu menguat, IHSG akan mampu melanjutkan kenaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/prm) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Most Popular