
Analisis Teknikal
Transaksi Bursa Saham Ramai, IHSG Masih Bisa Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
31 October 2018 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun perdagangan berlangsung ramai pada sesi I, hari ini Rabu (31/10/2018), hingga naik 0,8%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus mengakhiri perdagangan dengan melemah 0,32% ke level 5.770.
Nilai transaksi lebih besar dari biasanya hingga mencapai Rp 3,8 triliun. Investor asing masih masuk bursa dengan pembelian (net buy) Rp 499 miliar, namun demikian investor asing masih membukukan penjualan bersih senilai 55 triliun hingga tahun berjalan.
Sektor konsumer sebagai yang mempunyai kapitalisasi terbesar ke-2 mengalami koreksi 1,4% menjadi pendorong kejatuhan IHSG hari ini. Amblasnya saham-saham anggota indeks tersebut, yaitu UNVR (-3,65%), GGRM (-0,89%) dan HMSP (-3,35%) menjadi pendorong kejatuhan IHSG.
Koreksi yang terjadi pada IHSG berlainan dengan pergerakanbursa utama Asia yang kembali terapresiasi mengikuti hijaunya bursa wallstreet pagi tadi. Hingga siang ini, Nikkei 225 terpantau naik2,1%, Kospi juga naik 0,54%, Hang Seng naik1,12% dan Shanghai tergelincir1,24%.
Lalu, kemana IHSG pada sesi dua akan bergerak? TimRiset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan analisis secara teknikal, pada sesi II kami memperkirakan Indeks acuan nasional akan bergerak variatif dengan kecenderungan ditutup menguat, rentang pergerakannya berdasarkan perhitungan fibonacci retrachment yang kami perkirakan antara 5.743 hingga 5.825.
Meskipun pola grafik yang tergambar menyerupai awan hitam penutup (dark cloud cover), yang mencerminkan penurunan, namun kekuatannya sedang.Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga, indeks masih bergerak diatas garis rerata harga selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks masih menyimpan kekuatan untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?
Nilai transaksi lebih besar dari biasanya hingga mencapai Rp 3,8 triliun. Investor asing masih masuk bursa dengan pembelian (net buy) Rp 499 miliar, namun demikian investor asing masih membukukan penjualan bersih senilai 55 triliun hingga tahun berjalan.
Sektor konsumer sebagai yang mempunyai kapitalisasi terbesar ke-2 mengalami koreksi 1,4% menjadi pendorong kejatuhan IHSG hari ini. Amblasnya saham-saham anggota indeks tersebut, yaitu UNVR (-3,65%), GGRM (-0,89%) dan HMSP (-3,35%) menjadi pendorong kejatuhan IHSG.
Lalu, kemana IHSG pada sesi dua akan bergerak? TimRiset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
![]() |
Berdasarkan analisis secara teknikal, pada sesi II kami memperkirakan Indeks acuan nasional akan bergerak variatif dengan kecenderungan ditutup menguat, rentang pergerakannya berdasarkan perhitungan fibonacci retrachment yang kami perkirakan antara 5.743 hingga 5.825.
Meskipun pola grafik yang tergambar menyerupai awan hitam penutup (dark cloud cover), yang mencerminkan penurunan, namun kekuatannya sedang.Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga, indeks masih bergerak diatas garis rerata harga selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks masih menyimpan kekuatan untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?
Most Popular