Analisis Teknikal

Wall Street Reli, Secara Teknikal IHSG Masih Mampu Menguat

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
31 October 2018 07:48
Proyeksi IHSG hari ini dari analisis teknikal Tim Riset CNBC Indonesia.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat dengan rentang pergerakannya berada di 5.745 hingga 5.825, hari ini, Rabu (31/10/2018). Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Saham Wall Street kembali ditutup lebih lebih tinggi (rebound), Selasa (29/10/2018) waktu setempat. Dow Jones naik 1,77%, S&P 500 loncat 1,57% dan Nasdaq terbang 1,58%.

Kekhawatiran pelaku pasar akan lebih banyak tarif yang akan dikenakan kepada China, penurunan saham teknologi dan kekhawatiran kenaikan suku bunga nampaknya sudah disesuaikan oleh pelaku pasar di AS. Kami melihat Dow masih akan menuju level 23.350 artinya masih akan terkoreksi 6% dari level saat ini hingga beberapa minggu ke depan.

Dow mengalami penurunan 5,9% hingga bulan ini, menjadikan kinerja terburuknya sejak Agustus 2015. S&P 500 turun 7,9% pada Oktober, menjadikan bulan terburuknya sejak Mei 2010 dan indeks ini sudah turun 10,2% dari rekor tertingginya.

Dari dalam negeri, kenaikan IHSG kemarin terdorong oleh saham blue chip dari bank buku IV seperti BBNI (+1,41%), BBCA (+1,62%), BMRI (+1,95%) dan BBRI (+2,71%) yang kompak menghijau.

Beberapa indeks sektor lainnya juga turut menyumbangkan penguatan bagi IHSG, antara lain sektor industri dasar (+1,38%), infrastruktur (+1,28%) dan aneka industri (+1,97%).

Nilai transaksi meningkat 47% dibandingkan penutupan sebelumnya, nilai perdagangannya Rp 7,4 triliun. Hal ini menunjukan keyakinan pasar untuk kembali masuk ke pasar saham dalam negeri.

Adapun investor asing kembali mencatatkan surplus cukup besar hingga Rp 599 miliar di semua pasar. Namun demikian, investor asing masih mencatatkan net sell Rp 56 triliun sepanjang tahun ini.

Sumber: Revinitif
Secara teknikal, grafik IHSG kemarin membentuk pola lilin putih pendek (short white candle), yang termasuk dalam pola kenaikan (bullish) meski tidak terlalu kuat.

Mengacu pada indikator teknikal, IHSG kembali bergerak di atas garis rerata harga selama lima hari (moving average/MA 5), secara jangka pendek indeks kembali menuju penguatan.

Namun dalam jangka menengah IHSG cenderung tertekan, hal ini terlihat dari puncak-puncak harga yang bergerak lebih rendah.

T
IM RISET CNBC INDONESIA



(yam/prm) Next Article Jangan Pesimistis, Asa IHSG Menguat Lagi Masih Terbuka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular