
Jumlah Pelanggan Turun, Pendapatan Indosat Anjlok 25,7%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
30 October 2018 16:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Tbk (ISAT) masih mencatat penurunan pendapatan pada periode Januari-September 2018 tahun ini.
Perusahaan telekomunikasi ini membukukan penurunan pendapatan sebesar 25,7% pada kuartal III-2018 menjadi Rp 16,76 triliun. Padahal pada kuartal III-2017 perseroan menghasilkan pendapatan senilai Rp 22,56 triliun.
Hal ini berdampak pada laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang anjlok 47,9% menjadi Rp 5,15 triliun dibandingkan EBITDA pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 9,9 triliun.
Direktur Utama ISAT Chris Kanter mengatakan bahwa meskipun secara year on year (YoY) terjadi penurunan kinerja keuangan secara signifikan. Namun pertumbuhan kinerja terlihat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Tercatat pendapatan di 3 bulan periode juli-Agustus 2018 senilai Rp 5,69 triliun atau tumbuh 6% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yakni Rp 5,37 triliun. Sedangkan EBITDA secara kuartala juga tumbuh 6% menjadi Rp 1,65 triliun.
"Peningkatan ini merupakan bukti bahwa imbas registrasi kartu perdana telah mulai mereda," ujar Chris dalam rilisnya.
Namun jumlah pelanggan selular ISAT pada periode ini turun 33,9% dari sebelumnya 97 juta pelanggan menjadi 64,1 juta pelanggan.
Sementara itu hingga kuartal III tahun ini ISAT telah mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 4,79 triliun atau meningkat 92,9% dibandingkan capex hingga kuartal III-2017 senilai Rp 2,48 triliun.
"Kami tetap berharap optimis dan tetap melihat peluang jangka panjang dalam kondisi pasar dengan basis pelanggan yang lebih loyal serta tingkat chum yang lebih rendah, yang pada akhirnya akan memberikan marjin yang lebih tinggi di masa yang akan datang," tambah Chris.
(roy/roy) Next Article Rugi Indosat Bengkak Jadi Rp 457 M, Ini Penyebabnya
Perusahaan telekomunikasi ini membukukan penurunan pendapatan sebesar 25,7% pada kuartal III-2018 menjadi Rp 16,76 triliun. Padahal pada kuartal III-2017 perseroan menghasilkan pendapatan senilai Rp 22,56 triliun.
Hal ini berdampak pada laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang anjlok 47,9% menjadi Rp 5,15 triliun dibandingkan EBITDA pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 9,9 triliun.
"Peningkatan ini merupakan bukti bahwa imbas registrasi kartu perdana telah mulai mereda," ujar Chris dalam rilisnya.
Namun jumlah pelanggan selular ISAT pada periode ini turun 33,9% dari sebelumnya 97 juta pelanggan menjadi 64,1 juta pelanggan.
![]() |
Sementara itu hingga kuartal III tahun ini ISAT telah mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 4,79 triliun atau meningkat 92,9% dibandingkan capex hingga kuartal III-2017 senilai Rp 2,48 triliun.
"Kami tetap berharap optimis dan tetap melihat peluang jangka panjang dalam kondisi pasar dengan basis pelanggan yang lebih loyal serta tingkat chum yang lebih rendah, yang pada akhirnya akan memberikan marjin yang lebih tinggi di masa yang akan datang," tambah Chris.
(roy/roy) Next Article Rugi Indosat Bengkak Jadi Rp 457 M, Ini Penyebabnya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular