
AS Siap Panaskan Perang Dagang, Bursa Saham China Melemah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 October 2018 09:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka melemah 0,14% ke level 2.538,57, sementara indeks Hang Seng melemah 0,19% ke level 24.765,12.
Perkembangan perang dagang AS-China yang kurang sedap membuat bursa saham China dan Hong Kong ditinggalkan investor. Kabar terbaru, AS siap menerapkan bea masuk baru kepada produk-produk China apabila pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping tidak membuahkan hasil.
Sebelumnya, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow sudah mengonfirmasi bahwa keduanya akan melakukan pembicaraan di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires (Argentina) pada bulan depan.
Mengutip Reuters, sumber di lingkaran Gedung Putih mengungkapkan Washington sudah menyiapkan bea masuk baru sebagai skenario terburuk. Kemungkinan pengenaan bea masuk itu adalah untuk importasi produk-produk made in China senilai US$ 257 miliar seperti yang sering dikemukakan Trump.
Memang, terhitung sejak Kudlow mengonfirmasi pertemuan Trump-Xi beberapa waktu yang lalu, pelaku pasar tak menunjukkan respon yang positif. Terdapat sikap spektis dari investor mengingat beberapa pertemuan antara delegasi AS dan China yang sebelumnya sudah diselenggarakan tak mampu menyelesaikan perang dagang yang tengah berkecamuk.
Sebagai catatan, hingga kini AS telah mengenakan bea masuk bagi importasi produk asal China senilai US$ 250 miliar. Sejauh ini, perekonomian kedua negara, terutama China, terlihat sudah mulai tersakiti oleh kebijakan tersebut.
Teranyar, Biro Statistik Nasional China mencatat pertumbuhan laba industrial naik 4,1% secara tahunan pada September 2018 menjadi CNY 545,5 miliar. Laju pertumbuhan tersebut tidak sampai separuh dari pencapaian bulan sebelumnya dan menjadi yang paling lambat sejak Maret 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Perkembangan perang dagang AS-China yang kurang sedap membuat bursa saham China dan Hong Kong ditinggalkan investor. Kabar terbaru, AS siap menerapkan bea masuk baru kepada produk-produk China apabila pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping tidak membuahkan hasil.
Memang, terhitung sejak Kudlow mengonfirmasi pertemuan Trump-Xi beberapa waktu yang lalu, pelaku pasar tak menunjukkan respon yang positif. Terdapat sikap spektis dari investor mengingat beberapa pertemuan antara delegasi AS dan China yang sebelumnya sudah diselenggarakan tak mampu menyelesaikan perang dagang yang tengah berkecamuk.
Sebagai catatan, hingga kini AS telah mengenakan bea masuk bagi importasi produk asal China senilai US$ 250 miliar. Sejauh ini, perekonomian kedua negara, terutama China, terlihat sudah mulai tersakiti oleh kebijakan tersebut.
Teranyar, Biro Statistik Nasional China mencatat pertumbuhan laba industrial naik 4,1% secara tahunan pada September 2018 menjadi CNY 545,5 miliar. Laju pertumbuhan tersebut tidak sampai separuh dari pencapaian bulan sebelumnya dan menjadi yang paling lambat sejak Maret 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Optimisme Damai Dagang Angkat Bursa China ke Zona Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular