Analisis Teknikal

Bergerak Volatile, Awal Pekan IHSG Ditutup Melemah 0,52%

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 October 2018 17:59
Rilis laporan keuangan emiten terutama blue chip yang masih mencatatkan laba ditengah perlambatan perekonomian dalam negeri membuat harapan IHSG akan menghijau.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia -  Setelah sempat menguat 0,51% pada sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (29/10/2018) ditutup terkoreksi 0,52% ke level 5.754.

Sentimen positif sebenarnya masih bertengger setelah r
ilis laporan keuangan emiten terutama blue chip yang masih mencatatkan laba ditengah perlambatan perekonomian dalam negeri membuat harapan IHSG akan menghijau.

Namun pergerakannya justru berbalik melemah akibat aksi jual yang dilakukan investor. Terdapat dua sektor yang terkoreksi paling besar secara persentase yaitu pertambangan dan properti. 

Harga komoditas batu bara mengalami koreksi cukup dalam sebanyak 1,16% ke level harga $US108/ton, harganya terus mengalami penurunan semenjak level tertingginya di harga $US119/ton pada tahun ini. 

Sedangkan harga minyak juga terpantau turun pada hari ini. Minyak mentah jenis brent terpantau turun 0,4% ke level harga $US77/ barrel dan WTI yang menjadi acuan minyak mentah Amerika Serikat berada di harga $US67/barrel turun juga 0,4%.

Meskipun bukan yang paling besar, sektor keuangan yang terkoreksi 0,98% menyumbangkan poin pelemahan terbesar bagi IHSG karena bobotnya yang besar. Sektor keuangan menyumbang 16 poin pelemahan. 
Sumber: Revinitif
Secara teknikal, grafik yang terbentuk akhir pekan ini berpola bearish harami, pola tersebut termasuk dalam pola penurunan (bearish). 

Mengacu pada indikator teknikal, IHSG kembali bergerak dibawah garis rerata harga selama lima hari (moving average/MA 5), secara jangka pendek indeks masih rawan akan tekanan.

Secara jangka menengah IHSG juga cenderung melemah, hal ini terlihat dari puncak-puncak pergerakan harga yang tercapai lebih rendah.  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/hps) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular