
Analisis Teknikal
Secara Teknikal IHSG Masih Berpotensi Menguat
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 October 2018 08:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat dengan rentang pergerakannya berada di 5.759 hingga 5.844, hari ini, Senin (29/10/2018). Kami mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/10/2018) kembali berguguran. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 1,19%, S&P 500 tergelincir 1,73% dan Nasdaq Composite anjlok 2,07%.
Pendorong utama penurunan pasar saham Wall Street pada hari Jumat adalah laba yang mengecewakan dari perusahaan teknologi.
Saham Amazon jatuh 7,8 persen setelah perusahaan merilis hasil kuartalan terbaru pada Kamis (25/10/2018). Saham Alphabet, sempat turun 5,6 persen sebelum ditutup 1,8 persen lebih rendah. Penghasilan untuk kedua perusahaan tersebut di bawah perkiraan analis yang jatuh lebih rendah.
Sementara Departemen Perdagangan AS melaporkan perekonomian tumbuh 3,5 persen pada kuartal ketiga, di atas perkiraan analis sebesar 3,4 persen. Pemerintah juga mengatakan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), meningkat 1,6 persen.
Dari dalam negeri, kenaikan IHSG sebesar 0,52% ke level 5.784 kemarin terbantu mengkilapnya kinerja keuangan emiten berkapitalisasi besar di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Berdasarkan analisis pergerakan grafik secara teknikal, potensi IHSG menguat pada hari ini kembali terbuka, hal ini ditandai dengan pola yang terbentuk yaitu bintang pagi cerah (morning star), pola tersebut dapat dikategorikan pembalikan ke arah menuju penguatan (bullish reversal).
Berdasarkan indikator teknikal, IHSG terlihat kembali dalam tren penguatan jangka pendek. Hal ini dibuktikan dengan terlewatinya garis rerata pergerakannya selama lima hari (moving average/MA 5).
Namun IHSG masih memerlukan ekstra tenaga untuk kenaikan dalam fase tren penguatan jangka menengah dengan terlebih dahulu menembus MA 20.
Jika faktor global tidak terlalu bergejolak dan indikator teknikal jugamendukung,bukan tidak mungkin IHSG akan kembali melanjutkan penguatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?
Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/10/2018) kembali berguguran. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 1,19%, S&P 500 tergelincir 1,73% dan Nasdaq Composite anjlok 2,07%.
Pendorong utama penurunan pasar saham Wall Street pada hari Jumat adalah laba yang mengecewakan dari perusahaan teknologi.
Sementara Departemen Perdagangan AS melaporkan perekonomian tumbuh 3,5 persen pada kuartal ketiga, di atas perkiraan analis sebesar 3,4 persen. Pemerintah juga mengatakan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), meningkat 1,6 persen.
Dari dalam negeri, kenaikan IHSG sebesar 0,52% ke level 5.784 kemarin terbantu mengkilapnya kinerja keuangan emiten berkapitalisasi besar di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Berdasarkan analisis pergerakan grafik secara teknikal, potensi IHSG menguat pada hari ini kembali terbuka, hal ini ditandai dengan pola yang terbentuk yaitu bintang pagi cerah (morning star), pola tersebut dapat dikategorikan pembalikan ke arah menuju penguatan (bullish reversal).
![]() |
Namun IHSG masih memerlukan ekstra tenaga untuk kenaikan dalam fase tren penguatan jangka menengah dengan terlebih dahulu menembus MA 20.
Jika faktor global tidak terlalu bergejolak dan indikator teknikal jugamendukung,bukan tidak mungkin IHSG akan kembali melanjutkan penguatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/roy) Next Article Insentif Ditebar, Bisakah IHSG Keluar dari Tekanan di Sesi 2?
Most Popular