
Meski Kupon Tinggi, Sejumlah Bank Ngotot Terbitkan OIbligasi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 October 2018 17:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 150 bps sejak awal tahun tak memengaruhi rencana beberapa perbankan menerbitkan obligasi.
Dua bank pembangunan daerah (BPD) tercatat akan melakukan penerbitan obligasi dalam skema penerbitan umum berkelanjutan, dengan total target penerbitan senilai Rp 1,25 triliun.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia, hingga Jumat (26/10), PT Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur akan melakukan PUB that I dengan nilai emisi mencapai Rp 500 miliar. Kemudian diikuti dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi dengan nilai penerbitan yang lebih tinggi mencapai Rp 750 miliar.
Tak hanya dua bank daerah ini, dua bank lainnya juga ikut menerbitkan obligasi dengan outstanding penerbitan yang lebih besar. Yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dan Indonesia Eximbank.
Bank CIMB Niaga akan menerbitkan dua instrumen utang, yakni obligasi senilai Rp 100 miliar dan sukuk mudharabah dengan nilai emisi senilai Rp 500 miliar. Bank ini mengatakan tujuan penerbitan obligasi ini untuk memperbanyak alternatif pendanaan perusahaan.
Kemudian, Indonesia Eximbank bahkan menerbitkna obligasi dengan outstanding lebih besar mencapai Rp 2,5 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk pembiayaan ekpor yang menjadi core bisnisnya.
Surat utang ini diterbitkan dalam dua instrumen yakni obligasi dengan nilai emisi sebesar Rp 1,5 triliun dan sukuk mudharabah sebesar Rp 1 triliun.
Kenaikan BI7DRRR yang sudah 150 basis poin menjadi 5,75% telah mendorong kenaikan tingkat imbal hasil surat utang negara atau obligasi pemeritah yang menjadi benchmark untuk menetapkan kupon obligasi korporasi. Saat ini, obligasi pemerintah tenor 5 tahun sekitar 8,5%.
Jika ditampah dengan premi risiko 200bps-400bps, maka tingkat kupon yang diberikan obligasi korporasi bisa mencapai 10,5% hingga 12,5%. Tentu saja besaran kupon tersebut akan meningkatkan beban biaya penerbitan surat utang.
(hps/hps) Next Article Target Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 130 T
Dua bank pembangunan daerah (BPD) tercatat akan melakukan penerbitan obligasi dalam skema penerbitan umum berkelanjutan, dengan total target penerbitan senilai Rp 1,25 triliun.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia, hingga Jumat (26/10), PT Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur akan melakukan PUB that I dengan nilai emisi mencapai Rp 500 miliar. Kemudian diikuti dengan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi dengan nilai penerbitan yang lebih tinggi mencapai Rp 750 miliar.
Bank CIMB Niaga akan menerbitkan dua instrumen utang, yakni obligasi senilai Rp 100 miliar dan sukuk mudharabah dengan nilai emisi senilai Rp 500 miliar. Bank ini mengatakan tujuan penerbitan obligasi ini untuk memperbanyak alternatif pendanaan perusahaan.
Kemudian, Indonesia Eximbank bahkan menerbitkna obligasi dengan outstanding lebih besar mencapai Rp 2,5 triliun. Dana ini akan digunakan untuk pembiayaan aset produktif dalam bentuk pembiayaan ekpor yang menjadi core bisnisnya.
Surat utang ini diterbitkan dalam dua instrumen yakni obligasi dengan nilai emisi sebesar Rp 1,5 triliun dan sukuk mudharabah sebesar Rp 1 triliun.
Kenaikan BI7DRRR yang sudah 150 basis poin menjadi 5,75% telah mendorong kenaikan tingkat imbal hasil surat utang negara atau obligasi pemeritah yang menjadi benchmark untuk menetapkan kupon obligasi korporasi. Saat ini, obligasi pemerintah tenor 5 tahun sekitar 8,5%.
Jika ditampah dengan premi risiko 200bps-400bps, maka tingkat kupon yang diberikan obligasi korporasi bisa mencapai 10,5% hingga 12,5%. Tentu saja besaran kupon tersebut akan meningkatkan beban biaya penerbitan surat utang.
(hps/hps) Next Article Target Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp 130 T
Most Popular