
Saham BCA Naik Sendirian di Antara Bank BUKU IV, Kenapa?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
26 October 2018 14:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi satu-satunya yang bisa menguat dari deretan saham bank yang masuk dalam kategori BUKU IV. Hingga akhir sesi 1, saham BBCA ditransaksikan menguat 1,42% ke level Rp 23.225/saham. Volume perdagangan tercatat sebanyak 5,32 juta unit saham.
Sementara itu, harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 1,16%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 0,35%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 0,33%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) flat di level Rp 855/saham.
Investor asing terpantau cukup bersemangat mengoleksi saham BBCA, dibuktikan dengan nilai bersih yang mencapai Rp 49,4 miliar hingga akhir sesi 1, terbesar ke-2 dibandingkan beli bersih pada saham-saham lainnya.
Saham BBCA diburu lantaran kinerja keuangannya yang kinclong. Sepanjang kuartal-III 2018, bank pimpinan Jahja Setiaatmadja tersebut membukukan net interest income/NII sebesar Rp 11,58 triliun, lebih besar dari konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv sebesar Rp 11,37 triliun. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 7,09 triliun, juga mengalahkan estimasi analis yang sebesar Rp 6,71 triliun.
Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, total penyaluran kredit perusahaan tercatat sebesar Rp 515,8 triliun atau melesat 17,3% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 senilai Rp 439,7 triliun.
Sebagai informasi, selain BCA, emiten bank BUKU IV yang telah merilis kinerja keuangan kuartal-III adalah Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
Senada dengan BBCA, kinerja keuangan BMRI juga mengalahkan ekspektasi pelaku pasar. BMRI mencatatkan NII sebesar Rp 13,9 triliun sepanjang kuartal-III 2018, mengalahkan konsensus yang sebesar Rp 13,6 triliun. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 5,9 triliun, di atas estimasi yang sebesar Rp 5,3 triliun.
Bertolak belakang dengan BBCA dan BMRI, kinerja keuangan BBNI dan BBRI tercatat berada di bawah ekspektasi. Sepanjang kuartal-III 2018, BBNI membukukan NII sebesar Rp 8,6 triliun, di bawah konsensus yang sebesar Rp 9,3 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 4 triliun, juga di bawah estimasi yang sebesar Rp 4,4 triliun.
Untuk BBRI, perusahaan membukukan NII sebesar Rp 19,66 triliun pada kuartal-III 2018, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar Rp 19,72 triliun. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 8,61 triliun, juga di bawah ekspektasi yang sebesar Rp 8,74 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Diborong Asing, Saham BBNI Melesat & BBCA Sentuh ATH!
Sementara itu, harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 1,16%, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 0,35%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 0,33%, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) flat di level Rp 855/saham.
Investor asing terpantau cukup bersemangat mengoleksi saham BBCA, dibuktikan dengan nilai bersih yang mencapai Rp 49,4 miliar hingga akhir sesi 1, terbesar ke-2 dibandingkan beli bersih pada saham-saham lainnya.
Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, total penyaluran kredit perusahaan tercatat sebesar Rp 515,8 triliun atau melesat 17,3% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 senilai Rp 439,7 triliun.
Sebagai informasi, selain BCA, emiten bank BUKU IV yang telah merilis kinerja keuangan kuartal-III adalah Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
Senada dengan BBCA, kinerja keuangan BMRI juga mengalahkan ekspektasi pelaku pasar. BMRI mencatatkan NII sebesar Rp 13,9 triliun sepanjang kuartal-III 2018, mengalahkan konsensus yang sebesar Rp 13,6 triliun. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 5,9 triliun, di atas estimasi yang sebesar Rp 5,3 triliun.
Bertolak belakang dengan BBCA dan BMRI, kinerja keuangan BBNI dan BBRI tercatat berada di bawah ekspektasi. Sepanjang kuartal-III 2018, BBNI membukukan NII sebesar Rp 8,6 triliun, di bawah konsensus yang sebesar Rp 9,3 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 4 triliun, juga di bawah estimasi yang sebesar Rp 4,4 triliun.
Untuk BBRI, perusahaan membukukan NII sebesar Rp 19,66 triliun pada kuartal-III 2018, lebih rendah dibandingkan konsensus yang sebesar Rp 19,72 triliun. Sementara itu, laba bersih tercatat sebesar Rp 8,61 triliun, juga di bawah ekspektasi yang sebesar Rp 8,74 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Diborong Asing, Saham BBNI Melesat & BBCA Sentuh ATH!
Most Popular