Cuma Jual Air Putih, Emiten Ini Bisa Bukukan Laba Rp 46,84 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
26 October 2018 11:30
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menbukukan kinerja kuangan positif hingga kuartal III-2018. Laba bersih perseroan bisa mencapai Rp 46,84 miliar pada kuartal III-2108 atau naik 22,82% dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada kuartal III tahun lalu senilai Rp 38,13 miliar.
Hal tersebut didorong penjualan bersih yang tumbuh 34,71% menjadi Rp 593,76 miliar dibandingkan dengan penjualan pada kuartal III-2017 senilai Rp 440,77 miliar.
Pendapatan tertinggi berasal dari penjualan botol yang melonjak 42,69% year on year (YoY) menjadi Rp 210,2 miliar. Sedangkan penjualan galon juga meningkat 27,66% YoY menjadi Rp 206,15 miliar.
Sementara itu, perrseroan mencatat beban pokok penjualan yang meningkat 42,67% dari sebelumnya Rp 277,03 miliar pada kuartal III tahun lalu menjadi Rp 395,23 miliar.
Selain itu, CLEO juga harus menanggung beban selisih kurs yang meningkat 217% YoY pada kuartal III-2018 menjadi Rp 991,85 juta.
Liabilitas perusahaan naik 22,01% menjadi Rp 442,84 miliar dibandingkan dengan liabilitas di akhir 2017 senilai Rp 362,94 miliar. Sedangkan ekuitas perseroan menigkat 15,72% pada periode yang sama menjadi Rp 344,81 miliar.
Sementara aset perseroan di sepanjang periode Januari-September 2018 tumbuh 19,18% menjadi Rp 787,65 miliar dibandingkan dengan aset CLEO pada akhir tahun 2017 senilai Rp 660,91 miliar.
Perseroan bulan lalu mengumumkan rencana menerbitkan saham baru. Dalam pengumuman yang disampaikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 25 September 2018, perseroan mengagendakan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD/non-preemptive rights) yang diputuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan (RUPSLB) yang digelar pada 15 Oktober 2018 di Surabaya.
(hps) Next Article Produsen Air Minum Cleo Terbitkan Saham Baru
Hal tersebut didorong penjualan bersih yang tumbuh 34,71% menjadi Rp 593,76 miliar dibandingkan dengan penjualan pada kuartal III-2017 senilai Rp 440,77 miliar.
Pendapatan tertinggi berasal dari penjualan botol yang melonjak 42,69% year on year (YoY) menjadi Rp 210,2 miliar. Sedangkan penjualan galon juga meningkat 27,66% YoY menjadi Rp 206,15 miliar.
Selain itu, CLEO juga harus menanggung beban selisih kurs yang meningkat 217% YoY pada kuartal III-2018 menjadi Rp 991,85 juta.
Liabilitas perusahaan naik 22,01% menjadi Rp 442,84 miliar dibandingkan dengan liabilitas di akhir 2017 senilai Rp 362,94 miliar. Sedangkan ekuitas perseroan menigkat 15,72% pada periode yang sama menjadi Rp 344,81 miliar.
Sementara aset perseroan di sepanjang periode Januari-September 2018 tumbuh 19,18% menjadi Rp 787,65 miliar dibandingkan dengan aset CLEO pada akhir tahun 2017 senilai Rp 660,91 miliar.
Perseroan bulan lalu mengumumkan rencana menerbitkan saham baru. Dalam pengumuman yang disampaikan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 25 September 2018, perseroan mengagendakan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD/non-preemptive rights) yang diputuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan (RUPSLB) yang digelar pada 15 Oktober 2018 di Surabaya.
(hps) Next Article Produsen Air Minum Cleo Terbitkan Saham Baru
Most Popular