
Pool Finance Tawar Saham IPO Rp 125-Rp 150/unit
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 October 2018 12:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pembiayaan PT Pool Advista Finance (PAF) akan melepas sebanyak-banyaknya 800 ribu lembar saham atau setara 23,92% dari modal disetor dan ditempatkan perusahaan melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Perseron menetapkan harga nominal Rp 100/saham, di pasar perdana saham ditawarkan pada kisaran harga Rp 125 - Rp 150/unit. PAF menargetkan dana segar yang diraih minimal Rp 100 miliar hingga Rrp 120 miliar.
"Perusahaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 800 juta waran seri I dengan rasio 1:1. Dengan demikian jumlah seluruh saham termasuk saham pendiri dan waran yang dicatatkan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 3,59 miliar saham," ujar Aasa Mirzaqi Direktur Utama PAF, di Thamrin Nine Ballroom, Rabu (24/10/18).
Nantinya, dana yang berasal dari pasar modal ini akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan aset dan profit perusahaan kedepannya.
Selain itu, nantinya dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi (TI) dan infrastruktur awal perusahaan di awal 2019.
"Rencana penggunaan dana setelah IPO yakni sekitar 50% akan digunakan untuk investasi pengembangan infrastruktur perusahaan dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Masa penawaran umum akan dilakukan mulai 7-9 November 2018 dan listing di BEI dijadwalkan pada 14 November," ujar Raden Ari Priyadi Direktur Keuangan PAF dalam kesempatan yang sama.
Perusahaan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana penjamin efek dalam aksi ini.
Raden menambahkan, dengan prospek industri pembiayaan di Indonesia yang masih menunjukkan prospek positif, menjadi alasan utama PAF untuk melakukan IPO.
"Peningkatan aset industri multifinance di akhir Juli 2018 yakni menembus Rp 38 triliun atau naik 8,2% year on year (YoY)," ujar Raden Ari.
Sebagai tambahan informasi, hingga Juli 2018 PAF mencatatkan total pembiayaan senilai Rp 258,35 miliar.
Nilai tersebut terdiri dari pembiayaan investasi sebesar Rp 90,08 miliar, pembiayaan modal kerja Rp 85,14 miliar, pembiayaan multiguna Rp 82,91 miliar dan pembiayaan syariah Rp 220 juta.
Sedangkan pada 2017, perusahaan memperoleh laba bersih senilai Rp 27,06 miliar atau meningkat 30,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2016 senilai Rp 20,69 miliar.
Hingga saat ini, PAF mengandalkan pembiayaan konvensional dan syariah sebagai bisnis pembiayaan utamanya. Untuk produk pembiayaan syariah diantaranya ijarah multijasa, ijarah muntahiyah bittamlik atau IMBT (leasing) dan muradabah (jual-beli).
(hps/hps) Next Article 29 Perusahaan Antre IPO Tahun Ini, Yuk Simak Ada yang Jumbo
Perseron menetapkan harga nominal Rp 100/saham, di pasar perdana saham ditawarkan pada kisaran harga Rp 125 - Rp 150/unit. PAF menargetkan dana segar yang diraih minimal Rp 100 miliar hingga Rrp 120 miliar.
"Perusahaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 800 juta waran seri I dengan rasio 1:1. Dengan demikian jumlah seluruh saham termasuk saham pendiri dan waran yang dicatatkan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 3,59 miliar saham," ujar Aasa Mirzaqi Direktur Utama PAF, di Thamrin Nine Ballroom, Rabu (24/10/18).
Selain itu, nantinya dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi (TI) dan infrastruktur awal perusahaan di awal 2019.
"Rencana penggunaan dana setelah IPO yakni sekitar 50% akan digunakan untuk investasi pengembangan infrastruktur perusahaan dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Masa penawaran umum akan dilakukan mulai 7-9 November 2018 dan listing di BEI dijadwalkan pada 14 November," ujar Raden Ari Priyadi Direktur Keuangan PAF dalam kesempatan yang sama.
Perusahaan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai pelaksana penjamin efek dalam aksi ini.
Raden menambahkan, dengan prospek industri pembiayaan di Indonesia yang masih menunjukkan prospek positif, menjadi alasan utama PAF untuk melakukan IPO.
"Peningkatan aset industri multifinance di akhir Juli 2018 yakni menembus Rp 38 triliun atau naik 8,2% year on year (YoY)," ujar Raden Ari.
Sebagai tambahan informasi, hingga Juli 2018 PAF mencatatkan total pembiayaan senilai Rp 258,35 miliar.
Nilai tersebut terdiri dari pembiayaan investasi sebesar Rp 90,08 miliar, pembiayaan modal kerja Rp 85,14 miliar, pembiayaan multiguna Rp 82,91 miliar dan pembiayaan syariah Rp 220 juta.
Sedangkan pada 2017, perusahaan memperoleh laba bersih senilai Rp 27,06 miliar atau meningkat 30,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 2016 senilai Rp 20,69 miliar.
Hingga saat ini, PAF mengandalkan pembiayaan konvensional dan syariah sebagai bisnis pembiayaan utamanya. Untuk produk pembiayaan syariah diantaranya ijarah multijasa, ijarah muntahiyah bittamlik atau IMBT (leasing) dan muradabah (jual-beli).
(hps/hps) Next Article 29 Perusahaan Antre IPO Tahun Ini, Yuk Simak Ada yang Jumbo
Most Popular