Keputusan BI Sempat Bawa IHSG Tinggalkan 5.800

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 October 2018 15:47
IHSG meninggalkan level psikologis 5.800 pasca BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meninggalkan level psikologis 5.800 pasca Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Keputusan ini sesuai dengan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia bahwa bank sentral akan mempertahankan 7-Day Reverse Repo Rate di level 5,75%.

Sebelum BI mengumumkan keputusannya, IHSG diperdagangkan di level 5.810,4 atau melemah sebesar 0,51% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (22/10/2018). Kemudian, IHSG berangsur-angsur turun hingga menyentuh titik terendahnya pada hari ini di level 5.797,73 (-0,73%).

Aksi jual terpantau gencar dilakukan oleh investor asing. Per akhir sesi 1, investor asing masih membukukan beli bersih sebesar Rp 105,1 miliar. Kini, nilainya justru berbalik menjadi jual bersih senilai Rp 72,5 miliar. Ini artinya, ada dana senilai Rp 177,6 miliar yang dibawa kabur investor asing dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Bagi investor asing, keputusan BI memang bisa membuat mereka 'sengsara'. Dengan ditahannya suku bunga acuan, praktis tak ada sentimen dari dalam negeri yang bisa meredam pelemahan rupiah. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,1% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 15.195.

Kedepannya, potensi pelemahan rupiah lebih lanjut tentu masih ada, seiring dengan masih panasnya tensi geopolitik antara AS dengan Saudi Arabia dan potensi membengkaknya defisit neraca berjalan/current account deficit (CAD) Indonesia pada kuartal III dan IV. Bahkan, potensi pelebaran CAD pada kuartal-III diamini oleh BI.

"Ekspor agak lemah, pertumbuhan akselerasi impor meningkat ini membuat current account di kuartal III, ditambah harga minyak yang tinggi," kata Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara, Selasa (23/10/2018).

Bagi investor asing, ada kerugian kurs yang harus ditanggung ketika rupiah melemah. Oleh karena itu, aksi jual pun mereka lakukan sedari saat ini.

5 besar saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 74,3 miliar), PT Bukit Asam Tbk/PTBA (Rp 49 miliar), PT United Tractors Tbk/UNTR (Rp 32,6 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 31,4 miliar), dan PT Adaro Energy Tbk/ADRO (Rp 21,1 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Segenap Alasan BI Tahan Lagi Suku Bunga Acuan di Level 3,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular