
BI: Ekonomi Kuartal III Melambat, Tumbuh 5,1% Lebih Dikit
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 October 2018 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2018 melaju lebih lambat dibandingkan kuartal II-2018.
"Angka pertumbuhan ekonomi (kuartal III-2018) adalah 5,1% kurang dikit. Kalau kuartal II-2018 itu sebesar 5,27%," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, dalam jumpa pers di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Dalam paparannya, Mirza mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2018 tidak sekuat perkiraan terutama dipengaruhi penurunan ekspor neto.
Konsumsi tetap baik didukung daya beli yang terjaga dan belanja terkait pemilu serta keyakinan konsumen yang tetap tinggi. Investasi masih tumbuh cukup tinggi ditopang baik investasi bangunan, terkait proyek infrastruktur dan properti, maupun investasi non bangunan.
Namun, kenaikan pertumbuhan ekspor tidak sekuat proyeksi, di tengah impor yang tumbuh tinggi. Pertumbuhan ekspor lebih terbatas disebabkan kinerja ekspor komoditas andalan, seperti pertanian dan pertambangan, yang tidak sekuat prakiraan.
Sementara itu, impor tumbuh tinggi sejalan dengan permintaan domestik, meskipun pertumbuhan impor bulanan telah menunjukkan perlambatan. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2018 diprakirakan berada pada kisaran bawah 5,0%-5,4%.
(wed/prm) Next Article Kapan Bunga Acuan Naik? Bos BI: Sabar Sithik Tho Yo...
"Angka pertumbuhan ekonomi (kuartal III-2018) adalah 5,1% kurang dikit. Kalau kuartal II-2018 itu sebesar 5,27%," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, dalam jumpa pers di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Dalam paparannya, Mirza mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2018 tidak sekuat perkiraan terutama dipengaruhi penurunan ekspor neto.
![]() |
Namun, kenaikan pertumbuhan ekspor tidak sekuat proyeksi, di tengah impor yang tumbuh tinggi. Pertumbuhan ekspor lebih terbatas disebabkan kinerja ekspor komoditas andalan, seperti pertanian dan pertambangan, yang tidak sekuat prakiraan.
Sementara itu, impor tumbuh tinggi sejalan dengan permintaan domestik, meskipun pertumbuhan impor bulanan telah menunjukkan perlambatan. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2018 diprakirakan berada pada kisaran bawah 5,0%-5,4%.
(wed/prm) Next Article Kapan Bunga Acuan Naik? Bos BI: Sabar Sithik Tho Yo...
Most Popular