
Rupiah Jatuh 12%, Asing Lepas Rp 56,3 T di Pasar Saham
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 October 2018 08:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak awal tahun, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah terdepresiasi sebesar 12%. Pelemahan rupiah tak lepas dari derasnya aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik.
Sejak awal tahun tahun sampai saat ini, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp 56,3 triliun. Keluarnya modal asing pada tahun ini, melampaui nilai net sell dalam kurun waktu lima tahun ke belakang.
Aksi jual bersih yang dilakukan investor asing di pasar modal domestik pada 2017 hanya mencapai Rp 40 triliun. Kemudian pada 2015 hanya Rp 22,58 triliun, dan di 2013 cuma Rp 20,46 triliun.
Meningkatnya ketidakpastian ekonomi global memang dikhawatirkan akan memicu outflows di negara-negara berkembang, menurut Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporan Global Financial Stability Report.
IMF bahkan memperkirakan negara-negara berkembang akan megalami aliran arus modal keluar dalam portofolio utangnya hingga mencapai Rp US$ 100 miliar atau setara Rp 1.521 triliun.
Meskipun aliran modal asing di pasar keuangan domestik berbalik arah, lain cerita untuk pasar obligasi pemerintah. Arus modal yang masuk melalui obligasi pemerintah tercatat sampai saat ini masih terus terjadi.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, total kepemilikan investor terhadap obligasi pemerintah mencapai Rp 848,7 triliun atau sekitar 37% terhadap total keseluruhan obligasi.
Namun, hal ini bukan berarti kabar yang positif apalagi di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global yang masih besar. Jika sewaktu-waktu investor asing melepas kepemilikan obligasi, pelemahan rupiah bisa lebih dalam.
(prm) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Sejak awal tahun tahun sampai saat ini, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp 56,3 triliun. Keluarnya modal asing pada tahun ini, melampaui nilai net sell dalam kurun waktu lima tahun ke belakang.
Aksi jual bersih yang dilakukan investor asing di pasar modal domestik pada 2017 hanya mencapai Rp 40 triliun. Kemudian pada 2015 hanya Rp 22,58 triliun, dan di 2013 cuma Rp 20,46 triliun.
IMF bahkan memperkirakan negara-negara berkembang akan megalami aliran arus modal keluar dalam portofolio utangnya hingga mencapai Rp US$ 100 miliar atau setara Rp 1.521 triliun.
Meskipun aliran modal asing di pasar keuangan domestik berbalik arah, lain cerita untuk pasar obligasi pemerintah. Arus modal yang masuk melalui obligasi pemerintah tercatat sampai saat ini masih terus terjadi.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, total kepemilikan investor terhadap obligasi pemerintah mencapai Rp 848,7 triliun atau sekitar 37% terhadap total keseluruhan obligasi.
Namun, hal ini bukan berarti kabar yang positif apalagi di tengah dinamika ketidakpastian ekonomi global yang masih besar. Jika sewaktu-waktu investor asing melepas kepemilikan obligasi, pelemahan rupiah bisa lebih dalam.
(prm) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular