
Kinerja Emiten Mendominasi, Wall Street Ditutup Variatif
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 October 2018 06:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan saham hari Jumat (19/10/2018) saat pasar berupaya berdiri tegak kembali setelah mengalami aksi jual yang tinggi sehari sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,26% menjadi 25.444,34, S&P 500 melemah tipis 0,04% ke 2.767,78, dan Nasdaq Composite turun 0,48% ke posisi 7.449,03.
Indeks Dow Jones mampu menguat setelah dirilisnya laporan keuangan Procter & Gamble yang menunjukkan perolehan laba lebih tinggi dari perkiraan. Sahamnya pun meroket 8,8% hari Jumat, kenaikan tertingginya sejak 28 Oktober 2008.
Honeywell dan Schlumberger juga melaporkan laba yang melampaui perkiraan analis. American Express, PayPal, dan Skechers ikut merilis kinerja yang lebih baik dari proyeksi pasar. Saham ketiganya naik masing-masing 3,8%, 9,4%, dan 13,8%, CNBC International melaporkan.
Musim pelaporan kinerja keuangan kuartal ketiga ini terlihat cukup kuat sejauh ini. Dengan lebih dari 15% perusahaan S&P 500 yang telah merilis kinerjanya, 83% di antaranya melampaui perkiraan analis, menurut data FactSet.
Pergerakan Wall Street tersebut terjadi setelah aksi jual yang parah terjadi hari Kamis. Investor saat itu mencemaskan berbagai hal, mulai dari kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS), ketegangan geopolitik, terutama di Italia, dan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Hari Kamis, Dow Jones anjlok lebih dari 300 poin setelah bursa China terjun bebas. Negeri Tirai Bambu itu kemudian melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang meleset dari perkiraan.
Namun, bursa saham China berhasil menguat karena pemerintah kemudian mengambil langkah-langkah untuk mendukung pasar. Hal itu ternyata berdampak baik juga pada pasar saham AS.
Wall Street telah turun tajam bulan ini. Dow Jones dan S&P 500 telah tergelincir lebih dari 3% di Oktober sementara Nasdaq anjlok lebih dari 7%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average menguat 0,26% menjadi 25.444,34, S&P 500 melemah tipis 0,04% ke 2.767,78, dan Nasdaq Composite turun 0,48% ke posisi 7.449,03.
Indeks Dow Jones mampu menguat setelah dirilisnya laporan keuangan Procter & Gamble yang menunjukkan perolehan laba lebih tinggi dari perkiraan. Sahamnya pun meroket 8,8% hari Jumat, kenaikan tertingginya sejak 28 Oktober 2008.
Musim pelaporan kinerja keuangan kuartal ketiga ini terlihat cukup kuat sejauh ini. Dengan lebih dari 15% perusahaan S&P 500 yang telah merilis kinerjanya, 83% di antaranya melampaui perkiraan analis, menurut data FactSet.
Pergerakan Wall Street tersebut terjadi setelah aksi jual yang parah terjadi hari Kamis. Investor saat itu mencemaskan berbagai hal, mulai dari kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS), ketegangan geopolitik, terutama di Italia, dan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Hari Kamis, Dow Jones anjlok lebih dari 300 poin setelah bursa China terjun bebas. Negeri Tirai Bambu itu kemudian melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang meleset dari perkiraan.
Namun, bursa saham China berhasil menguat karena pemerintah kemudian mengambil langkah-langkah untuk mendukung pasar. Hal itu ternyata berdampak baik juga pada pasar saham AS.
Wall Street telah turun tajam bulan ini. Dow Jones dan S&P 500 telah tergelincir lebih dari 3% di Oktober sementara Nasdaq anjlok lebih dari 7%.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular