
Analis: Aksi Jual Masih Terjadi, Laju Positif IHSG Tertahan
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
19 October 2018 08:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,4% ke level 5.845,24 pon pada perdagangan kemarin, Kamis (18/10/18).
Sektor yang mengalami penguatan terbesar pada sektor industri agrikultur (+3,58%) dan industri dasar (+0,84%). Sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor industri infrastruktur (-2,52%) dan pertambangan (-0,90%).
Pagi ini, beberapa analis saham mengatakan sentimen masih akan berkisar pada rilis risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang berencana akan tetap menaikkan suku bunga acuannya. Para pelaku pasar dan investor juga menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan berlangsung pada tanggal 23 Oktober nanti.
Secara teknikal, analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan saat ini IHSG membentuk pola candlestick bearish harami secara teknikal dengan pulled back bearish trend dan MA50.
"Posisi harga pada upper bollinger bands yang berpeluang besar pulled back memberikan sinyal negatif jangka pendek," ujarnya.
Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak tertahan cenderung melemah dan kembali menguji MA20 dan MA5 pada support di level 5.800-5.858.
Sementara itu Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada memperkirakan aksi jual masih terjadi di akhir pekan menyusul masih adanya kecenderungan pergerakan negatif dari sejumlah bursa saham global.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5813-5828 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.868-5.882," ujar Reza.
Sehingga diharapkan aksi ambil untung tidak terjadi banyak untuk mempertahankan posisi IHSG serta tetap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Sektor yang mengalami penguatan terbesar pada sektor industri agrikultur (+3,58%) dan industri dasar (+0,84%). Sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor industri infrastruktur (-2,52%) dan pertambangan (-0,90%).
Pagi ini, beberapa analis saham mengatakan sentimen masih akan berkisar pada rilis risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang berencana akan tetap menaikkan suku bunga acuannya. Para pelaku pasar dan investor juga menantikan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan berlangsung pada tanggal 23 Oktober nanti.
"Posisi harga pada upper bollinger bands yang berpeluang besar pulled back memberikan sinyal negatif jangka pendek," ujarnya.
Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak tertahan cenderung melemah dan kembali menguji MA20 dan MA5 pada support di level 5.800-5.858.
Sementara itu Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada memperkirakan aksi jual masih terjadi di akhir pekan menyusul masih adanya kecenderungan pergerakan negatif dari sejumlah bursa saham global.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5813-5828 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.868-5.882," ujar Reza.
Sehingga diharapkan aksi ambil untung tidak terjadi banyak untuk mempertahankan posisi IHSG serta tetap mewaspadai adanya pelemahan lanjutan.
(prm) Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend
Most Popular