
Rupiah Juara se-Asia, Terima Kasih Bank Indonesia!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
17 October 2018 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat. Bahkan rupiah menjadi satu-satunya mata uang utama Asia yang masih mampu menandingi keperkasaan dolar AS.
Pada Rabu (17/10/2018) pukul 12:02 WIB, US$ 1 di pasar spot dihargai Rp 15.185. Rupiah masih menguat 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, posisi rupiah cukup meyakinkan dengan penguatan 0,3%. Namun seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus berkurang.
Setidaknya rupiah tidak sampai menyentuh zona merah seperti mata uang Asia lainnya. Ya, mata uang Asia yang pagi tadi sempat perkasa kini tunduk di hadapan dolar AS. Tinggal rupiah tersisa sendirian sebagai mata uang yang masih menguat. Jadi walau cuma menguat tipis 0,07%, rupiah jadi mata uang dengan kinerja terbaik di Benua Kuning.
Pergerakan rupiah yang ciamik ini tak lepas dari peran Bank Indonesia (BI). Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah mengungkapkan pergerakan rupiah yang terjaga tetap dikawal bank sentral.
"BI sudah di market. Mekanisme pasar di pasar valuta asing berjalan semakin baik," ungkap Nanang kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/10/2018).
Namun, sambung Nanang, BI tetap perlu memberikan sinyal ke pasar secara terukur agar pergerakan Rupiah sejalan dengan pergerakan mata uang regional.
"Saat ini mata uang regional cenderung sedang menguat," tutur Nanang.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Pada Rabu (17/10/2018) pukul 12:02 WIB, US$ 1 di pasar spot dihargai Rp 15.185. Rupiah masih menguat 0,07% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, posisi rupiah cukup meyakinkan dengan penguatan 0,3%. Namun seiring perjalanan pasar, apresiasi rupiah terus berkurang.
![]() |
Setidaknya rupiah tidak sampai menyentuh zona merah seperti mata uang Asia lainnya. Ya, mata uang Asia yang pagi tadi sempat perkasa kini tunduk di hadapan dolar AS. Tinggal rupiah tersisa sendirian sebagai mata uang yang masih menguat. Jadi walau cuma menguat tipis 0,07%, rupiah jadi mata uang dengan kinerja terbaik di Benua Kuning.
Pergerakan rupiah yang ciamik ini tak lepas dari peran Bank Indonesia (BI). Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah mengungkapkan pergerakan rupiah yang terjaga tetap dikawal bank sentral.
"BI sudah di market. Mekanisme pasar di pasar valuta asing berjalan semakin baik," ungkap Nanang kepada CNBC Indonesia, Rabu (17/10/2018).
Namun, sambung Nanang, BI tetap perlu memberikan sinyal ke pasar secara terukur agar pergerakan Rupiah sejalan dengan pergerakan mata uang regional.
"Saat ini mata uang regional cenderung sedang menguat," tutur Nanang.
(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular