Menguat di Kurs Acuan, Rupiah Terbaik Kedua Asia di Spot

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 October 2018 10:30
Menguat di Kurs Acuan, Rupiah Terbaik Kedua Asia di Spot
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan kembali menguat. Dolar AS pun bisa didorong ke bawah Rp 15.200. 

Pada Rabu (17/10/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 15.178. Rupiah menguat 0,18% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya. 

Dalam dua hari terakhir, dolar AS berada di kisaran Rp 15.200 di kurs acuan. Hari ini kurs rupiah di Jisdor menjadi yang terkuat sejak 8 Oktober. 

 

Sementara di pasar spot, rupiah juga mampu bertahan di zona hijau. Pada pukul 10:07 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 15.190 di mana rupiah menguat tipis 0,03%. 

Saat pembukaan pasar spot, rupiah masih menguat 0,3%. Penguatan rupiah semakin terbatas seiring perjalanan pasar, oleh karena itu kewaspadaan jangan sampai mengendur. 


Rupiah harus tambah waspada melihat mayoritas mata uang utama Asia sudah melemah di hadapan dolar AS. Ini membuat rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbaik kedua di Benua Kuning setelah rupee India. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 10:10 WIB: 

 

Penguatan dolar AS semakin terpampang jelas. Pada pukul 10:12 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang Asia) makin mantap dengan penguatan 0,15%. 

Faktor penguat dolar AS adalah jelang rilis notulensi rapat (minutes of meeting) The Federal Reserve edisi September 2018. Investor ingin mencari petunjuk lebih jelas mengenai arah kebijakan The Fed ke depan. 

Apakah sinyal hawkish semakin kuat? Apakah The Fed masih menilai kenaikan suku bunga acuan secara  gradual adalah kebijakan terbaik? 

Melihat data-data terakhir di AS, sepertinya peluang ke arah sama semakin besar. Produksi industri di Negeri Paman Sam pada September naik 0,3% secara month-to-month (MtM). Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu naik 0,2%. 

Data lainnya adalah pembukaan lapangan kerja yang mencapai 5,78 juta pada Agustus, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Angka ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 5,71 juta. 

Data produksi industri dan pembukaan lapangan kerja bisa menjadi bensin bagi laju dolar AS hari ini. Pembukaan lapangan kerja yang meningkat membuat target The Fed semakin dekat, yaitu mencapai full employment (seluruh penduduk mampu mendapatkan pekerjaan). 

Artinya kebijakan moneter AS tidak akan lagi akomodatif, melainkan cenderung ketat. Sebab jika tidak, maka perekonomian Negeri Adidaya akan bergerak liar, tumbuh terlalu tinggi, dan menciptakan inflasi yang tidak perlu. 

Meski tujuan utamanya adalah mengendalikan permintaan, tetapi kenaikan suku bunga acuan punya dampak lain yaitu ikut menaikkan imbalan investasi, utamanya di instrumen berpendapatan tetap.

Oleh karena itu, kenaikan suku bunga akan membuat berinvestasi di AS menjadi semakin menarik. Hasilnya sudah jelas, permintaan dolar AS meningkat dan nilainya menguat. 

Rilis data positif di AS sering menjadi seruling yang mengundang penguatan greenback. Saat dolar AS menguat, maka mata uang lainnya tentu sulit bicara banyak.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular