Utang RI yang Amat (Sangat) Memanjakan Asing

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
17 October 2018 08:57
Benarkah Utang Dipakai Kegiatan Produktif?
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Faisal Basri mengklaim utang yang selama ini diungkapkan demi kegiatan produktif sampai infrastruktur tidak benar. Berdasarkan data yang dimiliki Faisal, utang baru lebih besar porsinya digunakan untuk membayar utang yang jatuh tempo.

"Sangat menyesatkan kalau produktif. Saya baca data ya, Januari 2018 pertumbuhan pengeluaran tertinggi itu untuk bayar utang 63%. Kedua terbesar belanja barang yakni 58% dan ketiga adalah belanja modal yang di mana di dalamnya terdapat infrastruktur yang mencapai 36%," ungkap Faisal.


Kemudian, Faisal mengatakan belanja infrastrukur pun tak sepenuhnya menggunakan utang pemerintah. Karena sebagian besar tidak dari APBN. "Infrastruktur itu BUMN yang banyak mengerjakan, BUMN yang berutang lagi. Ini berbahayanya, tidak sehat," jelas Faisal.

Utang-utang pemerintah juga tak mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Menurut Faisal, pertumbuhan ekonomi saat ini masih stagnan di 5%.

"Jika utang diklaim lebih produktif, buktinya pertumbuhan ekonomi masih stagnan di 5%. Karena itu, utang ini sebenarnya untuk membayar utang yang jatuh tempo," katanya.

Utang RI yang Amat (Sangat) Memanjakan AsingFoto: Aristya Rahadian Krisabella



(prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular