
Investor Keluar dari Zona Nyaman, Bursa Singapura Hijau
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 October 2018 08:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Kembalinya risk appetite pelaku pasar membuat bursa saham Negeri Singa mulai diminati.
Pada Selasa (16/10/2018), indeks Straits Times dibuka menguat 0,24% ke 3.053,24. Saham-saham sektor utilitas terlihat menggerakkan bursa saham Singapura dengan penguatan 1,71% pada pukul 08:23 WIB.
Saham-saham yang mengalami penguatan tajam antara lain Yangzijiang Shipbuilding Holdings (2,42%), Comfortdelgro Corporation (2,36),dan Golden Agri Resources (2,13%).
Hari sepertinya investor mulai berani keuar dari zona nyaman dan berani mengambil risiko. Pasalnya, data ekonomi di AS sedang kurang moncer sehingga pemilik modal mencari tempat lain yang lebih menguntungkan.
Kementerian Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel pada September mencatatkan pertumbuhan 0,1% month-to-month (MtM), meleset dari konsensus Reuters yang mengestimasikan kenaikan sebesar 0,6% MtM. Adapun secara YoY, pertumbuhan penjualan ritel mencapai 4,7% pada September, melambat cukup drastis dari 6,6% pada Agustus.
Data ini memunculkan persepsi bahwa laju permintaan di AS ternyata belum terlalu kencang, masih ada potensi perlambatan. Artinya, ada kemungkinan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi Negeri Adidaya tidak secepat yang diharapkan.
Oleh karena itu, muncul persepsi The Federal Reserve/The Fed tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga (walau kemungkinannya amat sangat kecil). Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan 25 bps pada rapat The Fed 19 Desember adalah 78,1%. Sebelumnya, probabilitas kenaikan ini mencapai kisaran 80%.
Didorong peluang kenaikan suku bunga yang mengecil, dolar AS pun mundur teratur. Investor yang keluar dari dolar AS kemudian mencari tempat baru untuk bernaung, dan arus modal memasuki Asia. Salah satunya ke bursa saham Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Cantiknya Para Wanita Berkimono Saat Pembukaan Bursa Tokyo
Pada Selasa (16/10/2018), indeks Straits Times dibuka menguat 0,24% ke 3.053,24. Saham-saham sektor utilitas terlihat menggerakkan bursa saham Singapura dengan penguatan 1,71% pada pukul 08:23 WIB.
Saham-saham yang mengalami penguatan tajam antara lain Yangzijiang Shipbuilding Holdings (2,42%), Comfortdelgro Corporation (2,36),dan Golden Agri Resources (2,13%).
Kementerian Perdagangan AS melaporkan penjualan ritel pada September mencatatkan pertumbuhan 0,1% month-to-month (MtM), meleset dari konsensus Reuters yang mengestimasikan kenaikan sebesar 0,6% MtM. Adapun secara YoY, pertumbuhan penjualan ritel mencapai 4,7% pada September, melambat cukup drastis dari 6,6% pada Agustus.
Data ini memunculkan persepsi bahwa laju permintaan di AS ternyata belum terlalu kencang, masih ada potensi perlambatan. Artinya, ada kemungkinan laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi Negeri Adidaya tidak secepat yang diharapkan.
Oleh karena itu, muncul persepsi The Federal Reserve/The Fed tidak terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga (walau kemungkinannya amat sangat kecil). Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan kenaikan suku bunga acuan 25 bps pada rapat The Fed 19 Desember adalah 78,1%. Sebelumnya, probabilitas kenaikan ini mencapai kisaran 80%.
Didorong peluang kenaikan suku bunga yang mengecil, dolar AS pun mundur teratur. Investor yang keluar dari dolar AS kemudian mencari tempat baru untuk bernaung, dan arus modal memasuki Asia. Salah satunya ke bursa saham Singapura.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Cantiknya Para Wanita Berkimono Saat Pembukaan Bursa Tokyo
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular