Ini 5 Saham Paling Buntung, Koreksi dari 16%-40%
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 October 2018 16:48
Jakarta, CNBC Indonesia- Jika sebelumnya kita telah membahas saham-saham apa yang paling cuan. Sekarang, kita lihat saham-saham perusahaan yang paling anjlok.
Di tengah kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sepekan ini, ada beberapa saham perusahaan yang nyatanya tidak bernasib baik alias buntung.
Berikut ulasan 5 lima saham paling buntung hasil riset tim CNBC Indonesia.
1. PT Danasupra Erapacific (DEFI)
Saham perusahaan yang paling buntung pada pekan ini adalah PT Danasupra Erapacific. Pada penutupan kemarin, saham perusahaan tersebut berada di level Rp 990/saham. Dalam sepekan, harga saham perusahaan yang berfokus di bidang jasa layanan keuangan ini, turun hingga 28,78%.
2. PT Mahaka Media Tbk (ABBA)
Harga saham perusahaan ini pada penutupan kemarin, berada di level Rp 108/saham. Perusahaan yang dimiliki Erick Thohir dan berfokus pada industri media ini anjlok hingga 25,52% dalam sepekan. Efek dari bergabungnya sang pemilik kepada salah satu tim sukses calon Presiden-Wakil Presiden, nampaknya mulai memudar.
3. PT Nipress Tbk (NIPS)
Posisi berikutnya yaitu PT Nipress Tbk. Harga saham perusahaan tersebut pada penutupan kemarin berada di level Rp 382/saham. Dalam sepekan, harga saham perusahaan yang berfokus dalam bidang pengembangan baterai ini merosot hingga 19,41%.
4. PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE)
Selanjutnya ada PT Pudjiadi and Sons Tbk. Jumat kemarin, harga saham perusahaan ditutup pada level Rp 780/saham. Harga saham perusahaan yang berfokus dalam bidang industri perhotelan ini, turun hingga 18,7% selama sepekan ini.
5. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)
last but not least, ada PT MNC Kapital Indonesia. Harga saham perusahaan ini pada penutupan jumat kemarin, berada di level Rp 154/saham. Sementara dalam sepekan, saham perusahaan yang berfokus pada industri jasa layanan keuangan ini turun hingga 16,3%.
Berikut ada lima saham yang turun paling besar selama sepekan kemarin. Saham PT Danasupra Era Pacific jadi yang paling buntung diantara perusahaan-perusahaaan lain. Bagi anda yang sempat membeli saham perusahaan tersebut, nampaknya harus sedikit gigit jari karena penurunannya yang cukup tajam.
Di tengah kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sepekan ini, ada beberapa saham perusahaan yang nyatanya tidak bernasib baik alias buntung.
Berikut ulasan 5 lima saham paling buntung hasil riset tim CNBC Indonesia.
Saham perusahaan yang paling buntung pada pekan ini adalah PT Danasupra Erapacific. Pada penutupan kemarin, saham perusahaan tersebut berada di level Rp 990/saham. Dalam sepekan, harga saham perusahaan yang berfokus di bidang jasa layanan keuangan ini, turun hingga 28,78%.
2. PT Mahaka Media Tbk (ABBA)
Harga saham perusahaan ini pada penutupan kemarin, berada di level Rp 108/saham. Perusahaan yang dimiliki Erick Thohir dan berfokus pada industri media ini anjlok hingga 25,52% dalam sepekan. Efek dari bergabungnya sang pemilik kepada salah satu tim sukses calon Presiden-Wakil Presiden, nampaknya mulai memudar.
3. PT Nipress Tbk (NIPS)
Posisi berikutnya yaitu PT Nipress Tbk. Harga saham perusahaan tersebut pada penutupan kemarin berada di level Rp 382/saham. Dalam sepekan, harga saham perusahaan yang berfokus dalam bidang pengembangan baterai ini merosot hingga 19,41%.
4. PT Pudjiadi and Sons Tbk (PNSE)
Selanjutnya ada PT Pudjiadi and Sons Tbk. Jumat kemarin, harga saham perusahaan ditutup pada level Rp 780/saham. Harga saham perusahaan yang berfokus dalam bidang industri perhotelan ini, turun hingga 18,7% selama sepekan ini.
5. PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP)
last but not least, ada PT MNC Kapital Indonesia. Harga saham perusahaan ini pada penutupan jumat kemarin, berada di level Rp 154/saham. Sementara dalam sepekan, saham perusahaan yang berfokus pada industri jasa layanan keuangan ini turun hingga 16,3%.
Berikut ada lima saham yang turun paling besar selama sepekan kemarin. Saham PT Danasupra Era Pacific jadi yang paling buntung diantara perusahaan-perusahaaan lain. Bagi anda yang sempat membeli saham perusahaan tersebut, nampaknya harus sedikit gigit jari karena penurunannya yang cukup tajam.
(alf/hps) Next Article IHSG Jatuh Lagi ke Bawah 7.000
Most Popular