
Perang Dagang Memanas, Gedung Putih Atur Pertemuan Trump-Xi
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
12 October 2018 20:28

Washington, CNBC Indonesia - Penasehat ekonomi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Larry Kudlow menyatakan Gedung Putih telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatur pertemuan terbesar antarpejabat negara tahun ini.
Ya, Gedung Putih berencana mempertemukan Trump dan Presiden China Xi Jinping, dua pucuk tertinggi kedua negara yang sedang terlibat perang dagang.
"Ada beberapa pergerakan maju terkait pertemuan di Argentina pada KTT G-20 bulan depan," kata Kudlow.
Kendati begitu, dia menyebut pembicaraan atau topik yang para pemimpin akan bicarakan belum "ditetapkan secara konkret."
"Banyak yang harus mereka bicarakan. Jadi kita lihat saja," kata Kudlow kepada CNBC, "Squawk on the Street." dikutip Jumat, (12/10/2018).
The Wall Street Journal dan The Washington Post melaporkan Trump dan Xi memang setuju untuk bertemu bulan depan.
Perang dagang antara Washington dan Beijing meningkat ketika kedua negara menaikkan tarif impor.
Baru-baru ini, pemerintahan Trump memberlakukan bea masuk senilai US$ 200 miliar dari China. Kebijakan itu mendorong Beijing untuk mengenakan bea masuk senilai US$ 60 miliar dari Negeri Paman Sam.
Langkah Trump didasari defisit neraca perdagangan kedua negara yang begitu besar. Selain itu, Trump juga menuding China telah melakukan pencurian kekayaan intelektual atas produk-produk AS.
Ketegangan yang belum terselesaikan antara kedua negara telah menimbulkan kekhawatiran tentang meluasnya kerusakan ekonomi yang dapat menimpa konsumen dan perusahaan AS.
(miq/miq) Next Article LIVE NOW! Mari Elka Bicara Dampak Pertemuan Trump-Xi Bagi RI
Ya, Gedung Putih berencana mempertemukan Trump dan Presiden China Xi Jinping, dua pucuk tertinggi kedua negara yang sedang terlibat perang dagang.
"Ada beberapa pergerakan maju terkait pertemuan di Argentina pada KTT G-20 bulan depan," kata Kudlow.
"Banyak yang harus mereka bicarakan. Jadi kita lihat saja," kata Kudlow kepada CNBC, "Squawk on the Street." dikutip Jumat, (12/10/2018).
The Wall Street Journal dan The Washington Post melaporkan Trump dan Xi memang setuju untuk bertemu bulan depan.
Perang dagang antara Washington dan Beijing meningkat ketika kedua negara menaikkan tarif impor.
Baru-baru ini, pemerintahan Trump memberlakukan bea masuk senilai US$ 200 miliar dari China. Kebijakan itu mendorong Beijing untuk mengenakan bea masuk senilai US$ 60 miliar dari Negeri Paman Sam.
Langkah Trump didasari defisit neraca perdagangan kedua negara yang begitu besar. Selain itu, Trump juga menuding China telah melakukan pencurian kekayaan intelektual atas produk-produk AS.
Ketegangan yang belum terselesaikan antara kedua negara telah menimbulkan kekhawatiran tentang meluasnya kerusakan ekonomi yang dapat menimpa konsumen dan perusahaan AS.
![]() |
(miq/miq) Next Article LIVE NOW! Mari Elka Bicara Dampak Pertemuan Trump-Xi Bagi RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular