Analis: Terimbas Pasar Global, IHSG Akan Kembali Koreksi

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 October 2018 08:34
naik yield obligasi pemerintah AS untuk 10 tahun dan 3 tahun yang masing-masing di level 3,22% dan 2,99%, dan volatilitas rupiah masih menjadi sentimen pasar.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok setelah mengalami reli penguatan selama tiga hari perdagangan berturut-turut di pekan ini.

IHSG terkoreksi dalam 2,02% ke level 5.702 pada penutupan perdagangan kemarin Kamis (11/10/18). Nilai traksaksi mencapai Rp 7,4 triliun dengan semua sektor mengalami pelamahan. Investor asing kembali membukukan jual bersih (net sell) cukup besar senilai Rp 1,19 triliun.

Penurunan signifikan dari sejumlah bursa saham global terutama Asia membuat laju IHSG terkena imbasnya. Indeks Hang Seng turun 3,58%, Shanghai turun 5,37% dan Nikkei turun 5,78%.

Para analis memperkirakan IHSG akan sulit untuk bergerak positif mengikuti tekanan pasar saham global dalam perdagangan di akhir pekan ini, Jumat (12/10/18).

Analis dari Kiwoom Sekuritas Maximilianus Nico mengatakan dampak dari naik imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk 10 tahun dan 3 tahun yang masing-masing di level 3,22% dan 2,99%, dan volatilitas rupiah masih menjadi sentimen pasar.

"Secara teknikal, indeks IHSG berpotensi melemah dengan support dan resistance di level 5.666-5.742," Ujar Nico.

Sementara itu analis dari Valbury Sekuritas menyatakan berlanjutnya tekanan pasar saham global setelah saham AS kembali anjlok tajam pada perdagangan Kamis kemarin, kembali dapat menyulitkan bagi IHSG untuk bergerak ke teritori positif pada perdagangan Jumat ini.

Analisa dari Mega Sekuritas juga menambahkan bahwa tekanan dari bursa-bursa di kawasan dapat mempengaruhi pergerakan IHSG yang bergerak fluktuatif hingga melemah terbatas di level 5.660-5.745.

Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan pelemahan yang terjadi dapat membuka peluang pelemahan kembali jika volume beli yang ada nantinya tidak mampu mengimbangi besarnya volume jual.

"Selain itu, pelemahan ini juga memberikan peluang untuk kembali masuk dengan memanfaatkan pelemahan yang ada dan masih adanya sejumlah berita positif dari internal emiten. Diharapkan pergerakan negatif ini hanya sementara agar IHSG tidak melemah lebih dalam," ujarnya.


(roy/roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular