
Fokus Investor
Analis : IHSG Berpotensi Menguat Terbatas
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
11 October 2018 08:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,41% di level 5.820,66 poin pada perdagangan kemarin Rabu (10/10/18). Nilai transaksi mencapai Rp 7,4 triliun, sedangkan jual bersih (net sell) investor asing tercatat Rp 434 miliar.
Bertahannya aksi beli yang dilakukan para investor membuat laju IHSG kembali berada di zona hijau di hari ketiga di pekan ini. Selain itu, penguatan sektor keuangan didorong dengan penguatan rupiah yang naik 0,18% ke level Rp 15.198/dolar AS di pasar spot.
Para analis memperkirakan hari ini IHSG berpotensi melemah hingga menguat terbatas diikuti dengan kenaikan volume beli sehingga membuka peluang kenaikan lanjutan.
Sentimen pasar dari dalam negeri, yakni hasil survei ekonomi Indonesia yang dilakukan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) bahwa keadaan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil pertumbuhan positif meski sedang mengalami tekanan penurunan ekonomi global.
Di sisi lain, kenaikan harga BBM non subsidi, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar yang telah berlaku diperkirakan akan terdampak pada inflasi. Karena harga BBM masuk dalam komponen inflasi harga yang diatur pemerintah atau administered price.
"Kenaikan IHSG secara beruntun dalam tiga hari terakhir, bisa menyebabkan kekhawatiran inflasi menyusul kenaikan BBM non subsidi," ujar analisa dari Valbury dalam market summary.
Sementara itu, analis dari Indosurya Sekuritas William Surya mengatakan IHSG terlihat masih terus berusaha untuk dapat kembali menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Ia menambahkan, potensi penguatan masih terlihat cukup besar, mengingat dalam jangka panjang tren dari pergerakan IHSG masih menunjukkan dalam pola uptrend.
"Hari ini IHSG berpotensi mengalami penguatan dengan kisaran di level Rp 5.688 - Rp 5.872," ujar William.
Mega Capital Sekuritas juga memprediksi IHSG mampu untuk menguat terbatas dengan kisaran di level 5.795-5.850.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada memprediksi IHSG selanjutnya bertahan di atas support 5.789 - 5.802 dan resisten dapat menyentuh di kisaran 5.832-5.858.
"Diharapkan pergerakan positif ini dapat kembali berlanjut meski juga akan terhalangi sejumlah sentimen yang diantaranya masih melemahnya laju bursa saham Asia dan rupiah," tambah Reza.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Bertahannya aksi beli yang dilakukan para investor membuat laju IHSG kembali berada di zona hijau di hari ketiga di pekan ini. Selain itu, penguatan sektor keuangan didorong dengan penguatan rupiah yang naik 0,18% ke level Rp 15.198/dolar AS di pasar spot.
Para analis memperkirakan hari ini IHSG berpotensi melemah hingga menguat terbatas diikuti dengan kenaikan volume beli sehingga membuka peluang kenaikan lanjutan.
"Kenaikan IHSG secara beruntun dalam tiga hari terakhir, bisa menyebabkan kekhawatiran inflasi menyusul kenaikan BBM non subsidi," ujar analisa dari Valbury dalam market summary.
Sementara itu, analis dari Indosurya Sekuritas William Surya mengatakan IHSG terlihat masih terus berusaha untuk dapat kembali menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Ia menambahkan, potensi penguatan masih terlihat cukup besar, mengingat dalam jangka panjang tren dari pergerakan IHSG masih menunjukkan dalam pola uptrend.
"Hari ini IHSG berpotensi mengalami penguatan dengan kisaran di level Rp 5.688 - Rp 5.872," ujar William.
Mega Capital Sekuritas juga memprediksi IHSG mampu untuk menguat terbatas dengan kisaran di level 5.795-5.850.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada memprediksi IHSG selanjutnya bertahan di atas support 5.789 - 5.802 dan resisten dapat menyentuh di kisaran 5.832-5.858.
"Diharapkan pergerakan positif ini dapat kembali berlanjut meski juga akan terhalangi sejumlah sentimen yang diantaranya masih melemahnya laju bursa saham Asia dan rupiah," tambah Reza.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Most Popular