Fokus Investor

IHSG Bergerak Variatif, Simak Kabar Emiten Berikut Ini

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 October 2018 07:28
Aksi korporasi yang dilakukan emiten untuk menunjang bisnis.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,62% ke level 5.796,79 poin pada perdagangan kemarin Selasa (9/10/18). Nilai traksaksi mencapai Rp 6,05 triliun serta investor asing membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 232 miliar.

Indeks sektor keuangan menjadi motor utama yang menyokong kenaikan IHSG dengan menguat 1,09%. 

Beberapa saham yang paling banyak dilepas asing yakni : PT Perusahaan Gas Negara/PGAS (Rp 93 miliar), PT Panin Financial/PNLF (Rp 64 miliar), PT United Tractors/UNTR (Rp 45 miliar), PT Bank Negara Indonesia/BBNI(Rp 30 miliar) dan PT Semen Indonesia/SMGR (Rp 25 miliar).

Berikut beberapa aksi-aksi emiten yang patut untuk dicermati dirangkum oleh CNBC Indonesia, Rabu (10/10/18).

1. Mandiri Kerek Kredit Infrastruktur Jadi Rp 270 T di 2019

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)  berencana untuk menaikkan jumlah penyaluran kredit pembiayaan infrastruktur pada 2019 mendatang menjadi sebesar Rp 270 triliun. Naik Rp 20 triliun dibanding dengan target penyaluran di tahun ini.



Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan meski saat ini adanya ketakutan tingginya kredit bermasalah (non perfoming loan/NPL) menjadi sorotan, namun kondisi tersebut tak menjadi masalah di sektor infrastruktur.

2. Dorong Transaksi Non-tunai, BNI Hadirkan yap!

Pada IMF - World Bank Annual Meeting 2018 di Bali, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkenalkan sistem pembayaran digital berbasis aplikasi, bernama yap! (Your All Payment).



Melalui aplikasi yap! Ini nasabah dapat bertransaksi menggunakan dana dari kartu debit, kartu kredit maupun uang elektronik BNI yang bernama UnikQu. Dengan begitu, transaksi dapat dilakukan secara non tunai (cashless) bahkan tanpa kartu (cardless).

3. Melantai di Bursa, Saham HKMU dan MPRO Kena Auto Reject Atas

Harga saham PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) dan PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) setelah resmi dicatatkan naik tinggi dan menyentuh batas atas transaksi perdagangan (auto reject).

Harga saham HKMU melonjak 49,57% atau 114 poin ke level Rp 344/saham dari harga penawaran hari ini senilai Rp 230/saham.

Sedangkan saham MPRO langsung naik 70% ke level Rp 187/saham dibandingkan dengan harga penawaran perdananya yakni Rp 110/saham.

4. Saham Bank Panin Meroket, Ini Penjelasan Manajemen

Kenaikan harga saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dalam beberapa waktu terakhir membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) curiga dan menanyakan apa penyebabnya. 

Bank Panin sebelumnya melepas seluruh kepemilikan saham di anak usahanya yakni PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) kepada IBJ Leasing Co.Ltd. Jumlah saham yang dilepas dalam transaksi ini sebesar 57,54% atau 1,48 miliar lembar saham.

5. Perang Dagang dengan AS, HKMU Bidik Kanada Ekspor Alumuniun

PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) bidik satu negara lagi sebagai tujuan ekspor baru pada 2019 yakni Kanada. Saat ini, perseroan telah melakukan penjualan ekspor ke negara Belanda dan juga Amerika Serikat (AS).



Direktur Keuangan HKMU Pratama Girindra mangatakan dengan menguatnya mata uang dolar AS saat ini, perusahaan menargetkan kontribusi penjualan ekspor mencapai 40% dari total penjualan perseroan dari saat ini sebesar 20%.


(roy/roy) Next Article Simak 8 Kabar Pasar Ini Buat Panduan Cuan Awal Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular