BI Akui Pelemahan Rupiah Cukup Dalam di Regional

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 October 2018 15:34
BI menjelaskan secara rinci alasan kenapa nilai tukar rupiah bisa menjadi salah satu mata uang yang pelemahannya cukup dalam
Foto: Bank Indonesia (CNBC Indonesia)
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menjelaskan secara rinci alasan kenapa nilai tukar rupiah bisa menjadi salah satu mata uang yang pelemahannya cukup dalam di antara mata uang negara lain.

Di sela-sela pertemuan tahunan IMF - World Bank 2018, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan faktor yang membuat nilai tukar rupiah melemah cukup dalam tak lain tak bukan juga berasal dari faktor dalam negeri.

"Bahwa kemudian kita melemah lebih tajam dari regional, memang itu ada satu dua faktor. Kita ada masalah CAD [Current Account Deficit/Defisit Transaksi Berjalan], dan itu kami address," ungkap Dody di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018).

BI Akui Pelemahan Rupiah Cukup Dalam di RegionalFoto: Dody Budi Waluyo (CNBC Indonesia)


Pada pukul 15:00 WIB, US$ 1 ditransaksikan pada level Rp 15.250 di pasar spot. Rupiah melemah 0,23% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Menurut Dody, pergerakan nilai tukar rupiah memang bergerak sesuai dengan kondisi yang ada. Persoalan suplai dan demand, pun ikut memberikan pengaruh terhadap pergerakan nilai tukar.

"Jadi karena memang permintaan supply demand. Permintaan masih cukup besar, inflow di capital juga masih belum begitu besar," jelasnya.

"Tapi kalau lihat inflow, banyak yang sudah masuk ke SBN, khususnya di stock dan saham. Belum besar, tapi belum terlihat."





(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular