Analisis Teknikal

Data Penjualan Ritel Naik Tinggi, Mampukah IHSG Menguat?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
09 October 2018 08:37
Kami memperkirakan hari ini, Selasa (9/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Selasa (9/10/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat antara 5.735 hingga 5.818. Jika rupiah mampu terjaga, bukan tidak mungkin sektor-sektor seperti konsumer dan keuangan akan kembali mendorong IHSG indeks bursa acuan nasional tersebut.

Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi beberapa kemungkinan berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Kemarin, rupiah diperdagangkan di Rp 15.215/US$ tertekan 0,26% dibandingkan penutupannya kemarin.

Pelemahan tersebut menyusul rilis data dari Amerika Serikat (AS) yang menunjukan data-data perekonomian mengalami pertumbuhan. 
Kementerian Ketenagakerjaan AS, Jumat (5/10/2018), melaporkan angka pengangguran pada September sebesar 3,7%, angka tersebut lebih rendah ketimbang konsensus yang dihimpun Reuters yaitu 3,8%. Angka pengangguran 3,7% merupakan yang terendah sejak 1969.

Merujuk data tersebut, pasar AS pada hari yang sama merespon dengan bergerak di zona merah, antara lain: Indeks Dow Jones (-0,68%), S&P 500 (-0,55%) dan NASDAQ (-1,61%), khawatir the Fed semakin hawkish menaikan suku bunga.

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari Bank Indonesia yang merilis data penjualan eceran (retail sales), BI mencatat penjualan ritel tumbuh 6,1% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2018. Lebih cepat ketimbang bulan sebelumnya sebesar 2,9% YoY.

Catatan Agustus 2018 juga mampu jauh mengungguli pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 2,2% YoY. Pasar nampaknya telah mengantisipasi hal tersebut, dikarenakan ada hajatan besar berupa Asian Games 2018 yang terselenggara pada bulan sebelumnya.

Dari sisi teknikal, IHSG masih berpotensi melanjutkan kenaikan, pasalnya indeks pada pekan lalu tertekan hebat hingga 4,09%, mendekati level penghalang harga turunnya (support) yang berada di 5.660.

IHSG Berpotensi Rebound, Mampukah Bertahan?Sumber: Reuters

IHSG membuktikan mampu berbalik arah, adapun area jenuh belinya (overbought) masih cukup jauh menurut indikator teknikal stochastic slow, dengan kata lain level sekarang dianggap cukup rendah.

Pasar AS nampaknya telah menyesuaikan gejolak yang terjadi pada hari Jumat (5/10/2018), menyusul rilis data dari departemen ketenagakerjaan yang mengundang kekhawatiran suku bunga the Fed akan kembali naik. Bursa Amerika pun semalam ditutup bervariasi; Indeks Dow Jones (+0,15%), S&P 500 (-0,04%) dan NASDAQ (-0,67%).


TIM RISET CNBC INDONESIA



(yam/roy) Next Article Keyakinan Konsumen RI Turun, Gerak Saham Konsumer Tertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular