
Likuiditas Seret, Nilai Emisi Pasar Modal Tak Sampai Rp 200 T
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
08 October 2018 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan total penghimpunan dana (fund raising) melalui pasar modal pada tahun ini lebih rendah dibandingkan target yang telah ditetapkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen melihat nilai fund raising di pasar modal 2018 berkisar di bawah Rp 200 triliun dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh OJK sebelumnya yakni lebih dari Rp 250 triliun.
Sedangkan pada 2017, total penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 245,5 triliun. Nilai ini terdiri dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), penambahan modal dengan rights issue hingga obligasi dan sukuk.
"Memang jumlah fund raising turun, mungkin karena 2017 besar sekali sehingga mungkin beberapa perusahaan udah ambil di tahun sebelumnya. Karena kan memang kalau pakai uangnya buat capital expenditur (capex)," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/10/18).
Berdasarkan data OJK hingga September 2018, tercatat total penghimpunan dana senilai Rp 137,8 triliun atau turun 24% dibandingkan dengan tahun lalu.
Hoesen menilai, turunnya nilai fund raising di tahun ini tidak berhubungan dengan menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) kepada rupiah yang terus tertekan.
"Detailnya belum tahu, namun hampir mayoritas mereka bukunya pakai rupiah. Kalau secara umum di bulan Juni kan masih growth, jadi kita lihat nanti laporan keuangan per September ini," tambah Hoesen.
Sementara itu dirinya meyakini bahwa fund raising di pasar modal masih terus meningkat hingga akhir tahun ini, namun dirinya menegaskan bahwa nilainya masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.
"Pasti akan terjadi peningkatan, namun mungkin besarnya tidak sebesar tahun lalu. Jadi so far, yang udah ada di kita seperti itu," ungkapnya.
(hps) Next Article Sesuai Ekspektasi, Medco Power Rilis Obligasi Rp 1,2 Triliun
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen melihat nilai fund raising di pasar modal 2018 berkisar di bawah Rp 200 triliun dibandingkan dengan target yang ditetapkan oleh OJK sebelumnya yakni lebih dari Rp 250 triliun.
Sedangkan pada 2017, total penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 245,5 triliun. Nilai ini terdiri dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), penambahan modal dengan rights issue hingga obligasi dan sukuk.
Berdasarkan data OJK hingga September 2018, tercatat total penghimpunan dana senilai Rp 137,8 triliun atau turun 24% dibandingkan dengan tahun lalu.
Hoesen menilai, turunnya nilai fund raising di tahun ini tidak berhubungan dengan menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS) kepada rupiah yang terus tertekan.
"Detailnya belum tahu, namun hampir mayoritas mereka bukunya pakai rupiah. Kalau secara umum di bulan Juni kan masih growth, jadi kita lihat nanti laporan keuangan per September ini," tambah Hoesen.
Sementara itu dirinya meyakini bahwa fund raising di pasar modal masih terus meningkat hingga akhir tahun ini, namun dirinya menegaskan bahwa nilainya masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.
"Pasti akan terjadi peningkatan, namun mungkin besarnya tidak sebesar tahun lalu. Jadi so far, yang udah ada di kita seperti itu," ungkapnya.
(hps) Next Article Sesuai Ekspektasi, Medco Power Rilis Obligasi Rp 1,2 Triliun
Most Popular