Rupiah Dekati Posisi Terlemah Sepanjang Masa
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 October 2018 12:27

Apa mau dikata, dolar AS memang masih perkasa. Pada pukul 12:11 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,12%.
Pagi ini, dolar AS mendapat suntikan tenaga baru dari kebijakan Bank Sentral China (PBoC). Giro Wajib Minimum (GWM) diturunkan 100 basis poin dari saat ini 15,5% untuk bank besar dan 13,5% untuk bank kecil. Kebijakan ini efektif berlaku pada 15 Oktober.
Kebijakan ini bisa menambah likuiditas perbankan sebesar CNY 750 miliar dan ketika berputar di sistem perekonomian nilainya bertambah menjadi CNY 1,2 triliun. Likuiditas yuan yang membanjir membuat mata uang ini melemah dan memuluskan jalan bagi dolar AS untuk melaju.
Dari dalam negeri, ada pula sentimen yang menjadi beban bagi rupiah yaitu cadangan devisa yang terus menipis. Akhir pekan lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa per akhir September sebesar US$ 114,85 miliar.
Angka ini turun US$ 3,08 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Sejak awal tahun, cadangan devisa Indonesia sudah melorot US$ 17,13 miliar.
Cadangan devisa memang masih memadai dan di atas kecukupan internasional. Namun apabila terus berkurang, maka akan menimbulkan persepsi bahwa Indonesia semakin rentan menghadapi gejolak eksternal.
Menipisnya cadangan devisa membuat amunisi bank sentral untuk mengintervensi rupiah kian terbatas. Alhasil, rupiah kekurangan energi untuk bisa menguat pada awal pekan ini dan bahkan menjadi yang terlemah di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pagi ini, dolar AS mendapat suntikan tenaga baru dari kebijakan Bank Sentral China (PBoC). Giro Wajib Minimum (GWM) diturunkan 100 basis poin dari saat ini 15,5% untuk bank besar dan 13,5% untuk bank kecil. Kebijakan ini efektif berlaku pada 15 Oktober.
Kebijakan ini bisa menambah likuiditas perbankan sebesar CNY 750 miliar dan ketika berputar di sistem perekonomian nilainya bertambah menjadi CNY 1,2 triliun. Likuiditas yuan yang membanjir membuat mata uang ini melemah dan memuluskan jalan bagi dolar AS untuk melaju.
Angka ini turun US$ 3,08 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Sejak awal tahun, cadangan devisa Indonesia sudah melorot US$ 17,13 miliar.
Cadangan devisa memang masih memadai dan di atas kecukupan internasional. Namun apabila terus berkurang, maka akan menimbulkan persepsi bahwa Indonesia semakin rentan menghadapi gejolak eksternal.
Menipisnya cadangan devisa membuat amunisi bank sentral untuk mengintervensi rupiah kian terbatas. Alhasil, rupiah kekurangan energi untuk bisa menguat pada awal pekan ini dan bahkan menjadi yang terlemah di Asia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular