Rupiah Dekati Posisi Terlemah Sepanjang Masa

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 October 2018 12:27
Rupiah Dekati Posisi Terlemah Sepanjang Masa
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Rupiah menjadi mata uang terlemah di Asia, sekaligus kian dekat ke posisi terlemahnya sepanjang sejarah Indonesia merdeka. 

Pada Senin (8/10/2018) pukul 12:02 WIB, US$ 1 diperdagangkan Rp 15.245. Rupiah melemah 0,46% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Berdasarkan posisi penutupan, titik terlemah rupiah sepanjang sejarah Indonesia ada di Rp 15.250/US$ yang terjadi pada 9 Juli 1998. Kini rupiah sudah semakin dekat ke titik itu.

Saat pembukaan pasar, rupiah melemah 0,06%. Pelemahan tipis ini semakin dalam seiring perjalanan pasar. 

Rupiah tidak sendiri karena sebagian besar atau hampir semua mata uang utama Asia juga tidak berdaya menghadapi kegarangan dolar AS. Hanya dolar Hong Kong yang mampu menguat, itu pun dalam kisaran terbatas. 

Sebelumnya, yuan China menjadi mata uang dengan depresiasi terdalam di Benua Kuning. Namun sekarang 'gelar' itu disandang oleh rupiah. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 12:09 WIB: 

Mata UangKursPerubahan (%)
USD/JPY113.840.13
USD/CNY6.890.42
USD/KRW1,132.470.12
USD/TWD30.930.05
USD/HKD7.83(0.04)
USD/INR73.860.13
USD/MYR4.150.14
USD/SGD1.380.05
USD/THB32.940.43
USD/PHP54.270.13

Apa mau dikata, dolar AS memang masih perkasa. Pada pukul 12:11 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,12%. 

Pagi ini, dolar AS mendapat suntikan tenaga baru dari kebijakan Bank Sentral China (PBoC). Giro Wajib Minimum (GWM) diturunkan 100 basis poin dari saat ini 15,5% untuk bank besar dan 13,5% untuk bank kecil. Kebijakan ini efektif berlaku pada 15 Oktober. 

Kebijakan ini bisa menambah likuiditas perbankan sebesar CNY 750 miliar dan ketika berputar di sistem perekonomian nilainya bertambah menjadi CNY 1,2 triliun. Likuiditas yuan yang membanjir membuat mata uang ini melemah dan memuluskan jalan bagi dolar AS untuk melaju. 

Dari dalam negeri, ada pula sentimen yang menjadi beban bagi rupiah yaitu cadangan devisa yang terus menipis. Akhir pekan lalu, Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa per akhir September sebesar US$ 114,85 miliar.

Angka ini turun US$ 3,08 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Sejak awal tahun, cadangan devisa Indonesia sudah melorot US$ 17,13 miliar. 

Cadangan devisa memang masih memadai dan di atas kecukupan internasional. Namun apabila terus berkurang, maka akan menimbulkan persepsi bahwa Indonesia semakin rentan menghadapi gejolak eksternal. 

Menipisnya cadangan devisa membuat amunisi bank sentral untuk mengintervensi rupiah kian terbatas. Alhasil, rupiah kekurangan energi untuk bisa menguat pada awal pekan ini dan bahkan menjadi yang terlemah di Asia. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular