
Rupiah Tembus Rp 15.200/US$, Ini Sebab Musababnya
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
08 October 2018 12:54

Belum cukup pengaruh global, sentimen pelemahan rupiah juga datang dari domestik. Bank Indonesia (BI) pada jumat lalu merilis data cadev per September 2018 berada di level US$114,8 miliar atau terendah sejak November 2016. Angka ini anjlok US$3,12 miliar dibandingkan periode sebelumnya sebesar US$117,9 miliar.
Penurunan cadev salah satunya disebabkan intervensi BI terhadap kurs rupiah. Pada bulan September, rupiah terdepresiasi hingga 1,19% ke level Rp 14.900/US$. Jika saja tidak ada intervensi, bisa jadi pelemahan bisa lebih dalam.
Jika BI berhasil menjaga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam, risiko lain mulai mengintai Indonesia. Penurunan cadev jadi sentimen negatif di mata investor, sebab memunculkan persepsi jika perekonomian Indonesia akan semakin rentan terhadap risiko eksternal.
Penilaian ini tentu jadi kabar buruk, sehingga aliran modal asing yang masuk cenderung terbatas. Akibatnya, pelemahan rupiah terhadap dolar AS tidak tertahankan dan semakin mendekati level psikologis Rp 15.250/US$
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular