Saham Pilihan Broker

Bursa Asia Melemah, Ini Saham Pilihan Rekomendasi dari Broker

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
08 October 2018 08:46
Penurunan ini merespons turunnya cadangan devisa dan masih melemahnya rupiah.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0.42% atau kehilangan 24,68 poin menuju level 5.731,94 pada perdagangan hari Jumat 5 Oktober 2018 kemarin. Penurunan ini merespons turunnya cadangan devisa dan masih melemahnya rupiah.

Pada perdagangan pagi ini gerak bursa Asia yang melemah setelah imbal hasil Treasury AS kembali melonjak ke level tertinggi barunya dalam tujuh tahun terakhir, sekaligus mendorong kekhawatiran tentang inflasi dan risiko laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan.

Lalu bagaimana broker memprediksi perdagangan saham hari ini, mari simak ulasan sejumlah perusahaan efek.

1. Mega Capital - Berpotensi Melemah
Pagi ini bursa regional melemah, IHSG fluktuatif melemah terbatas (5,690 - 5,770)

  • EXCL, target harga Rp 2.940-Rp 2,970
  • ERAA, target harga Rp 2.420-Rp 2,480
  • INCO, target harga Rp 3.670-Rp 3,710
  • PGAS, target harga Rp 2.130-Rp 2,090
  • LSIP, target harga Rp 1.260-Rp 1,280
2. Valbury Asia Sekuritas - Minim Katalis
Terbatasnya katalis positif dari dalam ditengah ancaman pelemahan rupiah serta dari faktor global atas sikap pemerintah AS yang membuat ketidakpastian pasar terutama perang dagang, masih menjadi hambatan bagi IHSG untuk bisa keluar dari tekanan pada perdagangan di pekan ini.

Dari perspektif tenikal, support IHSG berada pada level, 5706, 5680, 5654 dan resistance pada level 5758, 5784, 5810. Saham-saham yang menjadi rekomendasi pada perdagangan hari ini, antara lain:
  • INCO
  • UNTR
  • LSIP
  • HMSP
  • NRCA
  • SHIP
3. Panin Sekuritas - Teknikal Rebound
Pada perdagangan pekan lalu dengan nett sel investor asing lebih dari Rp 1 triliun. IHSG masih mampu membentuk pola candlestick doji sehingga dapati diartikan bahwa support IHSG 5.700 masih dipertahankan.

Dengan demikian akan ada potensi untuk technical rebound. Hari ini IHSG berpotensi technical rebound dalam range 5.700 s/d 5.800.

Saham-saham yang layak diperhatikan hari ini, antara lain :

  • BULL membentuk pola symmetrical triangle, berpotensi menguat setelah breakout dari resistance di harga Rp 160. Rekomendasi, buy on breakout Rp 160, target harga Rp 163 s/d Rp 170, stop loss < Rp 150
  • LSIP menguji resistance Fibo level 38.2%, sebelum menembus resistance ini, maka trend masih menurun. Pada perdagangan hari Jumat kemarin terjadi akumulasi namun tidak besar sehingga potensi penguatan lanjutan hari ini diprediksi terbatas pada resistance tersebut Rekomendasi: buy Rp 1.200, target harga Rp 1250, stop loss <1150.
  • TRAM berhasil mempertahankan support MA20. Secara teknikal tren masih kuat dengan adanya akumulasi konsisten dari beberapa broker sejak harga saham ini pada 210.
  • Rekomendasi: buy 230 s/d 238, TP 250, stop loss <226.
  • SHIP membentuk pola hammer dan sekaligus memantul dari support MA20, sektor perkapalan dalam tren menguat dan diperkirakan saham ini akan ikut. melanjutkan penguatannya. Rekomendasi: buy 1000, TP 1100, stop loss <950.
4. Samuel Sekuritas - Data Ekonomi AS
Bursa saham Amerika Serikat turun dalam dua hari berturut-turut pada perdagangan terakhir, terbebani oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dan laporan data ekonomi yang kuat dimana tingkat pengangguran menurun dan upah pekerja meningkat. Dalam sepekan, indeks S&P 500 turun 0,98%, Dow Jones turun 0,04% dan Nasdaq anjlok 3,2%.

Dari data ekonomi yang dirilis, yakni data ketenagakerjaan, pertumbuhan lapangan pekerjaan di Amerika Serikat (AS) yang melambat tajam pada bulan September 2018 juga turut memberatkan pergerakan indeks. Turunnya pertumbuhan lapangan kerja turut disebabkan karena badai Florence yang menekan penambahan tenaga kerja di restoran dan ritel.

Namun, tingkat pengangguran AS menurun mendekati level terendah dalam 49 tahun terakhir yakni sebesar 3,7% pada September 2018. Turunnya tingkat pengangguran sekaligus menandakan pengetatan di pasar tenaga kerja AS.

Di sisi lainnya, tekanan pada imbal hasil obligasi AS benchmark tenor 10 tahun yang naik ke posisi tertinggi yakni 3,248% juga memberikan tekanan lebih banyak pada saham-saham di bursa Amerika Serikat yang diperdagangkan mendekati rekor tertingginya, dan turut menaikkan kekhawatiran tekanan valuasi saham yang lebih tinggi, mengingat laporan keuangan kinerja emiten 3Q18 sebentar lagi dirilis.

Dari dalam negeri, pada Jumat lalu, IHSG masih ditutup di zona merah (-0.43%) pada level 5,731.9 bersamaan dengan pelemahan mayoritas saham global. Kekhawatiran akan adanya kenaikan suku bunga oleh The Fed yang lebih agresif nampak direspon negatif oleh pasar. Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih jumat lalu, pada pasar reguler senilai Rp 1,1 triliun dan pada pasar nego sebesar Rp 137,5 miliar.

Pergerakan IHSG pekan ini berpotensi dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat yang akan keluar 11 Oktober mendatang. Rapat IMF dan Bank Dunia juga akan mewarnai gerak IHSG dan diharapkan bisa menjadi sentimen positif bagi para investor untuk masuk ke Indonesia. Dengan demikian, IHSG berpotensi rebound mengingat penurunan sudah cukup dalam, serta EIDO yang menguat pada perdagangan terakhir.

Saham-saham yang layak diperhatikan hari ini, antara lain:
  • CTRA: Dorong selesaikan proyek
  • SRIL: Meraup Berkah dari Pasar Ekspor
  • BBRI: Memberikan fasilitas pinjaman ke GIAA
  • EXCL: Dukung pertemuan IMF - Bank Dunia di Bali
  • Saham Sektor CPO: Produksi CPO Indonesia meningkat 3,66%

(hps/hps) Next Article BI Bertahan Hawkish, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular