
Bendung Keperkasaan Dolar AS, Ini Berbagai Jurus BI
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
05 October 2018 14:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Siang ini, pada pukul 13:00 WIB, US$ 1 berada di Rp 15.180 di pasar spot.
Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar pun tidak akan membiarkan pelemahan rupiah terus berlanjut. Berbagai langkah siap ditempuh, demi stabilitas rupiah.
"Di pasar keuangan, tidak hanya memantau tapi kami melakukan langkah stabilisasi sesuai dengan mekanisme pasar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jumat (5/10/2018).
"Ini terus dilakukan untuk menjaga agar supply demand bergerak secara baik di pasar valas," lanjutnya.
BI, sambung dia, pun akan terus melakukan komunikasi dengan pelaku usaha, terutama kepada para eksportir maupun importir, untuk tetap menjaga ketersediaan valas di dalam negeri.
"Sejauh ini supply demand berjalan baik. Sekali lagi kami apresiasi ke kalangan pengusaha yang sama-sama. Kemudian perbankan yang juga jaga mekanisme pasar," katanya.
Perry menegaskan, bank sentral akan mempercepat pelaksanaan teknis untuk ketentuan mengenai transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) agar kebijakan tersebut bisa segera diimplementasikan.
"Perlu ada persiapan misalnya di perbankan dari sisi konversi transaksi manajemen risikonya. [...] Dalam dua minggu ini bisa dilakukan," ujarnya.
Terakhir, Perry menegaskan akan semakin memperkuat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk mengatasi permasalahan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Pada waktunya akan bisa dikomunikasikan," ungkapnya.
(miq/miq) Next Article RI Makin Gencar Tinggalkan Dolar AS, Ini Data Terbaru BI
Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar pun tidak akan membiarkan pelemahan rupiah terus berlanjut. Berbagai langkah siap ditempuh, demi stabilitas rupiah.
"Di pasar keuangan, tidak hanya memantau tapi kami melakukan langkah stabilisasi sesuai dengan mekanisme pasar," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di kantornya, Jumat (5/10/2018).
BI, sambung dia, pun akan terus melakukan komunikasi dengan pelaku usaha, terutama kepada para eksportir maupun importir, untuk tetap menjaga ketersediaan valas di dalam negeri.
Perry menegaskan, bank sentral akan mempercepat pelaksanaan teknis untuk ketentuan mengenai transaksi Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) agar kebijakan tersebut bisa segera diimplementasikan.
"Perlu ada persiapan misalnya di perbankan dari sisi konversi transaksi manajemen risikonya. [...] Dalam dua minggu ini bisa dilakukan," ujarnya.
Terakhir, Perry menegaskan akan semakin memperkuat koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk mengatasi permasalahan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
"Pada waktunya akan bisa dikomunikasikan," ungkapnya.
(miq/miq) Next Article RI Makin Gencar Tinggalkan Dolar AS, Ini Data Terbaru BI
Most Popular