
Ada Lowongan CPNS, Keyakinan Konsumen RI Pulih di September
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
04 October 2018 20:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia mampu pulih pada September 2018, pasca terkoreksi selama dua bulan berturut-turut sebelumnya. Dibukanya ratusan ribu lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mampu mengerek IKK di bulan lalu.
Pada Kamis (4/10/2018), Bank Indonesia (BI) merilis IKK periode September 2018 yang sebesar 122,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 121,6.
Secara bulanan (month-to-month/MtM), IKK bulan September 2018 tumbuh sebesar 0,66%. Meski demikian, secara tahunan (year-on-year/YoY), IKK bulan lalu masih tercatat menurun sebesar 1,13%.
Pencapaian ini bisa dibilang agak melegakan, karena pada bulan Agustus 2018, IKK jeblok ke level terendahnya di tahun ini. Kekhawatiran bahwa konsumsi masyarakat merosot pasca lebaran kini bisa agak mereda.
"Naiknya optimisme konsumen pada September 2018 disebabkan oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap ekonomi saat ini, terutama persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja. Hal tersebut ditengarai didorong oleh pembukaan lowongan kerja yang cukup banyak di bulan lalu," tulis BI di laporannya.
"Selain itu, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) meningkat," tambah bank sentral RI.
Secara keseluruhan, menguatnya optimisme konsumen pada bulan lalu disebabkan oleh peningkatan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
IKE pada Agustus 2018 tercatat 110,2, naik 1,0 poin dari bulan sebelumnya. Hal ini utamanya didorong oleh indikator ketersediaan lapangan kerja yang meningkat ke 98,6 (naik dari 93,9 pada bulan sebelumnya).
Membaiknya persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja didorong oleh pembukaan lowongan CPNS di berbagai Kementerian dan Lembaga yang mencapai 238.000 formasi, termasuk dibukanya lowongan BUMN dan swasta pada September.
Di sisi lain, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan kondisi 6 bulan lalu malah menipis. Hal itu tercermin dari Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 118,2 pada September 2018, atau turun 2 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Beruntungnya, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama pada September 2018 masih mampu naik tipis sebesar 0,3 poin menjadi 113,9.
Sementara itu, IEK periode September 2018 adalah 134,5, lebih rendah dari capaian Agustus 2018 sebesar 133,9. Naiknya ekspektasi konsumen didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang.
Seiring peningkatan optimisme masyarakat, pengeluaran belanja tercatat masih tumbuh. Hal ini terlihat dari rata-rata porsi pendapatan konsumen untuk belanja sebesar 67,1% pada September 2018, naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 66,9%.
Meski demikian, peningkatan belanja itu diiringi oleh rasio cicilan terhadap pendapatan yang turun dari 13,8% menjadi 12,8%. Sementara porsi pendapatan yang disimpan justru naik dari 19,3% menjadi 20,1%. Artinya, meski masih meningkatkan belanja, konsumen masih cenderung berhati-hati dalam melakukan pengeluaran di bulan lalu.
(RHG/wed) Next Article BI: Indeks Keyakinan Konsumen November Anteng di Zona Optimis
Pada Kamis (4/10/2018), Bank Indonesia (BI) merilis IKK periode September 2018 yang sebesar 122,4. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 121,6.
Secara bulanan (month-to-month/MtM), IKK bulan September 2018 tumbuh sebesar 0,66%. Meski demikian, secara tahunan (year-on-year/YoY), IKK bulan lalu masih tercatat menurun sebesar 1,13%.
"Naiknya optimisme konsumen pada September 2018 disebabkan oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap ekonomi saat ini, terutama persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja. Hal tersebut ditengarai didorong oleh pembukaan lowongan kerja yang cukup banyak di bulan lalu," tulis BI di laporannya.
"Selain itu, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama (durable goods) meningkat," tambah bank sentral RI.
Secara keseluruhan, menguatnya optimisme konsumen pada bulan lalu disebabkan oleh peningkatan kedua komponen pembentuknya, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK).
IKE pada Agustus 2018 tercatat 110,2, naik 1,0 poin dari bulan sebelumnya. Hal ini utamanya didorong oleh indikator ketersediaan lapangan kerja yang meningkat ke 98,6 (naik dari 93,9 pada bulan sebelumnya).
Membaiknya persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja didorong oleh pembukaan lowongan CPNS di berbagai Kementerian dan Lembaga yang mencapai 238.000 formasi, termasuk dibukanya lowongan BUMN dan swasta pada September.
Di sisi lain, keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan kondisi 6 bulan lalu malah menipis. Hal itu tercermin dari Indeks Penghasilan Saat Ini yang tercatat sebesar 118,2 pada September 2018, atau turun 2 poin dibandingkan bulan sebelumnya.
Beruntungnya, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama pada September 2018 masih mampu naik tipis sebesar 0,3 poin menjadi 113,9.
Sementara itu, IEK periode September 2018 adalah 134,5, lebih rendah dari capaian Agustus 2018 sebesar 133,9. Naiknya ekspektasi konsumen didorong oleh meningkatnya ekspektasi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan mendatang.
Seiring peningkatan optimisme masyarakat, pengeluaran belanja tercatat masih tumbuh. Hal ini terlihat dari rata-rata porsi pendapatan konsumen untuk belanja sebesar 67,1% pada September 2018, naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 66,9%.
Meski demikian, peningkatan belanja itu diiringi oleh rasio cicilan terhadap pendapatan yang turun dari 13,8% menjadi 12,8%. Sementara porsi pendapatan yang disimpan justru naik dari 19,3% menjadi 20,1%. Artinya, meski masih meningkatkan belanja, konsumen masih cenderung berhati-hati dalam melakukan pengeluaran di bulan lalu.
(RHG/wed) Next Article BI: Indeks Keyakinan Konsumen November Anteng di Zona Optimis
Most Popular