
Analisis Teknikal
Italia Bergejolak, Begini Proyeksi IHSG Sesi II
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 October 2018 13:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa utama Eropa pada Selasa (2/10/2018) tutup di zona negatif di tengah ketidakpastian yang menyelimuti Italia. Claudio Borghi, seorang politisi Partai Liga yang skeptis terhadap euro, mengatakan ia cukup yakin sebagian besar masalah negara itu akan terselesaikan bila memiliki mata uang sendiri.
Namun, komentar itu segera disanggah Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio yang mengatakan pemerintah koalisi tidak ingin meninggalkan Uni Eropa maupun mata uang euro.
Indeks FTSE 100 di London ditutup melemah 0,28% menjadi 7.474,55, indeks DAX di Frankfurt turun 0,42% ke 12.287,58, dan indeks CAC 40 anjlok 0,71% ke posisi 5.467,89.
Kegaduhan di Eropa tersebut membuat dolar AS semakin perkasa, pasalnya investor global cenderung beralih ke dolar AS. Hal tersebut tercermin dari dollar index spot (DXY) yang mengalami penguatan hingga 0,4% ke level 95.3.
Menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) tersebut mempengaruhi mata uang di dalam negeri. Hingga pukul 12:00 WIB siang ini, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.070 di pasar spot. Rupiah melemah 0,2% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Seiring dengan pelemahan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan setengah hari pertama Rabu (3/10/2018) mengalami pelemahan. Indeks ditutup turun 25 poin (0,42%) ke level 5.850.
Sektor pertambangan memimpin pelemahan IHSG dengan koreksi 3,15% menyumbang 49 poin pelemahan bagi IHSG, disusul sektor konsumer yang turun 0,7% dengan sumbangan pelemahan 35 poin.
Nilai transaksi siang ini mencapai Rp 2,8 triliun, dengan penjualan bersih (net sell) investor asing senilai Rp 86 miliar di pasar reguler.
Lalu, bagaimana pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Secara teknikal, kami perkirakan IHSG akan kembali melemah namun terbatas, hal tersebut tergambar dalam grafik yang terbentuk pada siang ini yaitu doji ekor panjang (long -legged doji) yang memberikan sinyal netral.
Kami memprediksi indeks akan bergerak hingga level 5.865 hingga 5.832, prediksi tersebut didasarkan pada deret angka fibonacci retracement sebagai alat bantu (tools) dalam memperkirakan pergerakan indeks melalui grafik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Rupiah Melemah & Harga Minyak Naik, Ini Proyeksi Gerak IHSG
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Namun, komentar itu segera disanggah Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio yang mengatakan pemerintah koalisi tidak ingin meninggalkan Uni Eropa maupun mata uang euro.
Indeks FTSE 100 di London ditutup melemah 0,28% menjadi 7.474,55, indeks DAX di Frankfurt turun 0,42% ke 12.287,58, dan indeks CAC 40 anjlok 0,71% ke posisi 5.467,89.
Menguatnya dolar Amerika Serikat (AS) tersebut mempengaruhi mata uang di dalam negeri. Hingga pukul 12:00 WIB siang ini, US$1 ditransaksikan pada Rp 15.070 di pasar spot. Rupiah melemah 0,2% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Seiring dengan pelemahan rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan setengah hari pertama Rabu (3/10/2018) mengalami pelemahan. Indeks ditutup turun 25 poin (0,42%) ke level 5.850.
Sektor pertambangan memimpin pelemahan IHSG dengan koreksi 3,15% menyumbang 49 poin pelemahan bagi IHSG, disusul sektor konsumer yang turun 0,7% dengan sumbangan pelemahan 35 poin.
Nilai transaksi siang ini mencapai Rp 2,8 triliun, dengan penjualan bersih (net sell) investor asing senilai Rp 86 miliar di pasar reguler.
Lalu, bagaimana pergerakan IHSG pada sesi dua? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
![]() |
Secara teknikal, kami perkirakan IHSG akan kembali melemah namun terbatas, hal tersebut tergambar dalam grafik yang terbentuk pada siang ini yaitu doji ekor panjang (long -legged doji) yang memberikan sinyal netral.
Kami memprediksi indeks akan bergerak hingga level 5.865 hingga 5.832, prediksi tersebut didasarkan pada deret angka fibonacci retracement sebagai alat bantu (tools) dalam memperkirakan pergerakan indeks melalui grafik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Baca: Rupiah Melemah & Harga Minyak Naik, Ini Proyeksi Gerak IHSG
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular