Bos BI: Jangan Lihat Rupiah di 15.000/US$ Seperti Mau Kiamat!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 October 2018 12:36
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam tren pelemahan. Mata uang Garuda sudah menembus level psikologis baru Rp 15.000/US$.
Foto: Perry Warjiyo menghadiri seminar Partai Golkar (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih dalam tren pelemahan. Mata uang Garuda sudah menembus level psikologis baru Rp 15.000/US$.

Pada Rabu (3/10/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 berada di Rp 15.070 di pasar spot. Mata uang Garuda melemah 0,20% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, Rabu (3/10/2018).

Berbicara dalam sebuah seminar, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun sedikit menanggapi penguatan dolar Paman Sam yang akhirnya menembus level Rp 15.000/US$.
Bos BI: Jangan Lihat Rupiah di 15.000/US$ Seperti Mau Kiamat!Foto: Perry Warjiyo menghadiri seminar Partai Golkar (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)

"Jangan sampai kita melihat Rp 15.000 itu seperti sudah kaya kiamat," ungkap Perry di gedung parlemen.

"KIta harus membandingkan bukan dari tingkat pelemahannya, apakah Rp 14.000/US$ atau Rp 15.000/US$ tapi volatilitasnya,"

Perry mengemukakan, rupiah bukan menjadi satu-satunya mata uang yang mengalami tekanan. Sebab, ada beberapa mata uang negara lain yang bergerak melemah.

Misalnya, seperti negara-negara yang memiliki transaksi berjalan yang defisit. Turki, Afrika Selatan, India, adalah negara-negara yang dianggap bank sentral juga mengalami tekanan.

"Kalau dilihat dengan negara lain, semua badannya juga panas. Makanya kita harus diet," jelas mantan Deputi Gubernur BI itu.



(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular