Dolar Tembus Rp 15.000/US$, BI: Tekanan Cukup Besar

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 October 2018 08:41
BI menyatakan akan terus berada di pasar untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah. Bahkan, mata uang Garuda sudah menembus level psikologis baru yakni Rp 15.000/US$ hari Selasa (2/10/2018).

Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar pun buka suara mengenai hal tersebut. BI tak memungkiri tekanan terhadap rupiah memang cukup besar.



"BI terus berada di pasar menstabilkan rupiah yang tekanannya cukup besar," kata Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/10/2018).

Pada Selasa, US$1 berada di Rp 15.040 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah cukup signifikan 0,91% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Posisi rupiah kemarin merupakan yang terlemah sepanjang 2018. Ditarik lebih ke belakang, rupiah berada di titik terlemah sejak Juli 1998, kala Indonesia dilanda krisis moneter.

Dolar Tembus Rp 15.000/US$, BI: Tekanan Cukup BesarFoto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Saat pembukaan pasar, rupiah 'hanya' melemah 0,03%. Selepas itu, rupiah semakin tertekan. Jelang tengah hari, rupiah sudah memasuki level psikologis baru yaitu Rp 15.000/US$, dan pelemahan rupiah terus terjadi hingga pasar tutup.

Posisi terkuat rupiah hari Selasa ada di Rp 14.910/US$ yaitu saat pembukaan pasar. Sedangkan terlemahnya adalah Rp 15.048/US$.

BI pun menegaskan akan senantiasa berada di pasar dan tidak segan-segam melakukan langkah konkret agar mata uang Garuda tidak semakin terlempar jauh dari fundamentalnya.



(prm) Next Article Rupiah Kian Perkasa di Tengah Sentimen AS-Iran

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular