Penjelasan Sri Mulyani Soal Rupiah yang Sentuh Rp 15.000/US$

Arys Aditya, CNBC Indonesia
02 October 2018 16:08
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah yang hingga pukul 15.00 WIB masih berada di atas Rp 15.000/US$.

Menurut Sri Mulyani, sektor perbankan yang menjadi tulang punggung pemompa likuiditas sektor perekonomian masih cukup aman di tengah pelemahan rupiah.

"Kita bersama BI dan Pak Menko Perekonomian [Darmin Nasution] terus melihat perkembangan rupiah. Kita terus melihat indikator-indikator yang menopang perekonomian kita," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Selasa (2/10/2018).
Penjelasan Sri Mulyani Soal Rupiah yang Sentuh Rp 15.000/US$Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Arys Aditya)

"Di sektor perbankan, kita melihat apakah perbankan cukup kuat merespons angka 15.000 ini."

"Dilihat dari sisi CAR [Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio] dan NPL [Rasio Kredit Bermasalah/Non Performing Loan]. Adjusment angka 15.000 masih cukup baik," imbuh Sri Mulyani.

Sementara, Ia menambahkan pertumbuhan ekonomi juga masih cukup kuat dari sektor konsumsi dan investasi. Ekspor, sambung Sri Mulyani dan belanja pemerintah masih tumbuh di atas 8%.

"BI tentu mengelola nilai tukar kita agar tetap stabil di ekuilibrium baru," tegasnya.

Pemerintah sendiri, menurut Sri Mulyani akan menggunakan instrumen fiskal melalui APBN. Baik untuk menjaga stabilitas dan menjaga kelompok masyarakat yang rawan terdampak terhadap inflasi.

"Ekonomi kita mengadjust ekonomi AS yang berdampak terhadap nilai tukar rupiah adalah cukup baik," tutup Sri Mulyani.

Pada pukul 16.00 WIB nilai rupiah ditutup di level Rp 15.040/US$ melemah 0,91% dari hari sebelumnya.




(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular