Hingga Tengah Hari, Rupiah Masih Terlemah di 3 Sisi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 October 2018 12:27
Dolar AS Terus Melaju
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Rupiah dkk di Asia memang sulit menandingi dolar AS. Pada pukul 12:12 WIB, Dollar Index berada di 95,358 atau menguat 0,06%. 

Laju dolar AS memang sedang tidak terbendung. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index sudah menguat 1,33%. 

Sepertinya efek hasil rapat The Federal Reserve/The Fed pekan lalu masih terasa. Jerome Powell dan kolega menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 2-2,125% atau median 2,125%. Pada Desember, The Fed diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan karena mereka punya target suku bunga acuan di median 2,4% pada akhir 2018. 

Kenaikan suku bunga acuan membuat berinvestasi di AS semakin menarik, terutama di instrumen berpendapatan tetap. Akibatnya, arus modal terus merapat ke Negeri Paman Sam sehingga dolar AS otomatis menguat. 

Dolar AS juga terbantu oleh perkembangan di Italia. Pemerintahan Italia pimpinan Perdana Menteri Giuseppe Conte menargetkan defisit anggaran pada 2019-2021 di kisaran 2,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal pemerintahan sebelumnya ingin membuat defisit anggaran 2019 hanya 0,8% PDB. 

Ingatan investor kembali pada 2009-2010 di mana Italia dan negara-negara lain di Eropa mengalami krisis fiskal. Krisis itu menjadi sentimen negatif yang menyebar ke pasar keuangan seluruh dunia. 

Oleh karena itu investor dipaksa main aman. Aset-aset safe haven pun menjadi buruan, utamanya dolar AS. Selain aman, greenback juga menjanjikan cuan sehingga pasti menjadi favorit pelaku pasar. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular