'Rupiah Bisa ke Rp 15.200/US$, Tapi Stabil Setelah Itu'

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
02 October 2018 11:12
Nilai tukar rupiah memang akan menembus level Rp 15.000/US$ namun setelah itu berpotensi stabil
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah memang akan menembus level Rp 15.000/US$ namun setelah itu berpotensi stabil pada kisaran Rp 15.000-Rp 15.200 /US$.

Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika melihat level nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Rp 15.000.

"Jangan melihat kurs dari levelnya, tapi dari depresiasinya. Dibandingkan beberapa negara lain, depresiasi rupiah masih di bawah India, Turki, Argentina," jelas Satria ketika berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (2/10/2018).

Satria dan Ananka dalam risetnya September 2018, menyatakan nilai tukar rupiah bisa sampai Rp 15.200/US$. Namun hal ini belum memperhitungkan adanya potensi koreksi lanjutan sebelum akhir tahun karena faktor eksternal.
'Rupiah Bisa ke Rp 15.200/US$, Tapi Stabil Setelah Itu' Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Dalam beberapa bulan, kita lihat rupiah berpotensi stabil di Rp 15.000-Rp 15.200/US$ tanpa memperhitungkan adanya potensi koreksi lanjutan sebelum akhir tahun karena faktor eksternal."

"Depresiasi tajam rupiah dalam beberapa hari terakhir kemungkinan merupakan cerminan dari kurangnya pasokan dolar AS di pasar domestik, dan pelaku bisnis tertekan potensi adanya depresiasi lanjutan," ujar Satria dan Ananka dalam risetnya.




Meskipun demikian, tim riset Bahana Sekuritas meyakini ketakutan pebisnis akan reda begitu rupiah mencapai level psikologis Rp 15.000/US$, posisi yang sangat atraktif bagi eksportir untuk mulai menukar dolar AS milik mereka dan menukarkannya dengan aset berdenominasi rupiah.

Analisis teknikal fibonacci Bahana Sekuritas juga menunjukkan bahwa target nilai wajar rupiah adalah Rp 14.830 pada akhir tahun.

Sementara itu, beberapa model penghitungan (dari model yang memprioritaskan variabel eksternal seperti selisih yield obligasi, suku bunga acuan pemerintah AS atau Fed Fund Rate, indeks dolar DXY, dan menggunakan lebih banyak variabel domestik sebagai pertimbangan seperti neraca perdagangan, JIBOR, dan inflasi, juga secara konsisten dalam setiap rupiah yang mereka miliki sangat tinggi) juga secara konsisten menunjukkan nilai wajar rupiah lebih kuat dibandingkan sekarang Rp 14.900 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah di Rp 15.000.

Pada Selasa (2/10/2018) pukul 10:58 WIB, US$ 1 sama dengan Rp 15.001. Rupiah melemah 0,64% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

(dru) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular