Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah di Hadapan SGD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 October 2018 10:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi ini, kurs rupiah kembali anjlok di hadapan dolar Singapura. Faktor menurunnya jumlah turis yang datang ke Indonesia, disinyalir jadi salah satu penyebab utamanya.
Pada Selasa (1/10/2018), pukul 10:36 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.922,14. Rupiah melemah 0,54 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Ini merupakan rekor pelemahan tertinggi sepanjang sejarah
Data yang dihimpun dari trading economics, jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia per Agustus 2018 tumbuh 8,44% atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,1%.
Berkurangnya jumlah turis ini dimungkinkan akibat beberapa bencana alam yang melanda salah destinasi utama yaitu Lombok, Nusa tenggara Barat. Pasalnya, gempa yang terjadi di daerah tersebut juga ikut terasa hingga ke provinsi Bali, sebagai salah satu destinasi utama turis global.
Sementara jumlah wisatawan Singapura periode Januari-Juli 2018, merupakan 5 terbesar setelah Malaysia, Timor Leste, China dan Australia.
Di periode tersebut, Jumlah turis yang datang mencapai 97.984 orang. Angka ini turun dibandingkan periode 2017 yang mencapai 118.433 kunjungan. Dengan kondisi gempa yang terjadi, bukan tidak mungkin jumlah turis berkurang. Sebab, jumlah turis yang datang melalui pintu kedatangan Bandara Ngurah Rai mencapai 68.195 kunjungan atau terbesar kedua setelah Malaysia
Kemungkinan ini tentu berdampak kepada penerimaan devisa Indonesia, sehingga ditengarai ini menyebabkan rupiah ikut anjlok di hadapan dolar Singapura.
Sementara itu, pelemahan yang kembali terjadi mendorong harga jual dolar Singapura kembali menembus Rp 11.000/SG$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 10:24 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Rupiah Terus Merosot Terhadap SGD, Terlemah Sepanjang Sejarah
Pada Selasa (1/10/2018), pukul 10:36 WIB, SG$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 10.922,14. Rupiah melemah 0,54 % dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Ini merupakan rekor pelemahan tertinggi sepanjang sejarah
Data yang dihimpun dari trading economics, jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia per Agustus 2018 tumbuh 8,44% atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 12,1%.
![]() |
Berkurangnya jumlah turis ini dimungkinkan akibat beberapa bencana alam yang melanda salah destinasi utama yaitu Lombok, Nusa tenggara Barat. Pasalnya, gempa yang terjadi di daerah tersebut juga ikut terasa hingga ke provinsi Bali, sebagai salah satu destinasi utama turis global.
Negara | Kunjungan |
Malaysia | 207121 |
Timor Leste | 153525 |
China | 101919 |
Australia | 98075 |
Singapura | 97984 |
Di periode tersebut, Jumlah turis yang datang mencapai 97.984 orang. Angka ini turun dibandingkan periode 2017 yang mencapai 118.433 kunjungan. Dengan kondisi gempa yang terjadi, bukan tidak mungkin jumlah turis berkurang. Sebab, jumlah turis yang datang melalui pintu kedatangan Bandara Ngurah Rai mencapai 68.195 kunjungan atau terbesar kedua setelah Malaysia
Kemungkinan ini tentu berdampak kepada penerimaan devisa Indonesia, sehingga ditengarai ini menyebabkan rupiah ikut anjlok di hadapan dolar Singapura.
Sementara itu, pelemahan yang kembali terjadi mendorong harga jual dolar Singapura kembali menembus Rp 11.000/SG$. Berikut data kurs dolar Singapura di empat bank utama nasional hingga pukul 10:24 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.670,00 | Rp 10.990,00 |
Bank BNI | Rp 10.740,00 | Rp 11.000,00 |
Bank BRI | Rp 10.805,02 | Rp 10.985,94 |
Bank BCA | Rp 10.701,00 | Rp 10.928,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article Rupiah Terus Merosot Terhadap SGD, Terlemah Sepanjang Sejarah
Most Popular