
Ditopang Data Ekonomi, Bursa Saham Asia Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 October 2018 09:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka di zona hijau untuk mengawali pekan ini: indeks Nikkei naik 0,22%, indeks Strait Times naik 0,17% dan indeks Kospi naik 0,28%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham China dan Hong Kong diliburkan seiring dengan peringatan National Day.
Tingkat pengangguran yang rendah membuat investor gencar berburu saham di Jepang. Pada hari Jumat (28/9/2018), tingkat pengangguran periode Agustus diumumkan sebesar 2,4%, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,5%.
Di Singapura, sentimen positif datang dari membaiknya penyaluran kredit perbankan. Sepanjang Agustus, penyaluran kredit membaik menjadi SG$ 669,9 miliar, dari yang sebelumnya SG$ 667,5 miliar pada bulan Juli. Capaian pada bulan Juli tersebut merupakan yang terendah dalam 4 bulan.
Penyaluran kredit kepada sektor bisnis naik menjadi SG$ 404,7 miliar, dari yang sebelumnya SG$ 402,5 miliar. Sementara itu, penyaluran kredit kepada konsumen naik menjadi SG$ 265,2 miliar, dari yang sebelumnya SG$ 265,1 miliar.
Sementara di Korea Selatan, pada pagi hari ini Nikkei Manufacturing PMI periode September diumumkan sebesar 51,3, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 49,9.
Dari sisi eksternal, investor akan mencermati jalannya negosiasi antara AS dengan Kanada terkait dengan perubahan North American Free Trade Agreement (NAFTA). CNBC International melaporkan bahwa pejabat pemerintahan AS dan Kanada pada hari minggu (30/9/2018) mencoba untuk menemukan jalan keluar dari isu-isu yang sulit diselesaikan.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Kanada harus menandatangani pembaruan NAFTA paling telat pada Minggu malam waktu setempat atau akan dikecualikan dari perjanjian dagang yang juga berisi Meksiko tersebut.
Sebagai informasi, Meksiko sebelumnya sudah menyetujui pembaruan NAFTA dengan AS. Salah satu poin kesepakatan AS-Meksiko adalah di sektor otomotif. Kandungan dalam negeri dalam produk otomotif dinaikkan dari 62,5% menjadi 75%. Ini akan menggairahkan produksi otomotif di kedua negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Investor Bingung Nunggu Sinyal, Bursa Asia Ditutup Mixed
Tingkat pengangguran yang rendah membuat investor gencar berburu saham di Jepang. Pada hari Jumat (28/9/2018), tingkat pengangguran periode Agustus diumumkan sebesar 2,4%, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,5%.
Di Singapura, sentimen positif datang dari membaiknya penyaluran kredit perbankan. Sepanjang Agustus, penyaluran kredit membaik menjadi SG$ 669,9 miliar, dari yang sebelumnya SG$ 667,5 miliar pada bulan Juli. Capaian pada bulan Juli tersebut merupakan yang terendah dalam 4 bulan.
Sementara di Korea Selatan, pada pagi hari ini Nikkei Manufacturing PMI periode September diumumkan sebesar 51,3, mengalahkan capaian periode sebelumnya yang sebesar 49,9.
Dari sisi eksternal, investor akan mencermati jalannya negosiasi antara AS dengan Kanada terkait dengan perubahan North American Free Trade Agreement (NAFTA). CNBC International melaporkan bahwa pejabat pemerintahan AS dan Kanada pada hari minggu (30/9/2018) mencoba untuk menemukan jalan keluar dari isu-isu yang sulit diselesaikan.
Pemerintahan Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Kanada harus menandatangani pembaruan NAFTA paling telat pada Minggu malam waktu setempat atau akan dikecualikan dari perjanjian dagang yang juga berisi Meksiko tersebut.
Sebagai informasi, Meksiko sebelumnya sudah menyetujui pembaruan NAFTA dengan AS. Salah satu poin kesepakatan AS-Meksiko adalah di sektor otomotif. Kandungan dalam negeri dalam produk otomotif dinaikkan dari 62,5% menjadi 75%. Ini akan menggairahkan produksi otomotif di kedua negara.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Investor Bingung Nunggu Sinyal, Bursa Asia Ditutup Mixed
Most Popular