Suku Bunga dan Prospek Ekonomi AS Bikin Harga Emas Tiarap

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
28 September 2018 14:52
Harga emas global kembali turun siang ini seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS)
Foto: Karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas global kembali turun siang ini seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Kondisi ini terjadi setelah Federal Reserve/ kembali menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya serta prospek kenaikan di 2019. 

Pada Jumat (28/7/2018) pukul 14:10 WIB, Harga emas 100 gram COMEX kontrak berjangka turun 0,16% ke US$1.180,51/troy ounce. Ini merupakan posisi terendah dalam sebulan terakhir. 



Kemarin The Fed memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) ke rentang 2-2,25%. Maka sejak awal tahun, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan hingga 75 bps. Keputusan ini didasari oleh perkembangan ekonomi di Negeri Paman Sam. Pada kuartal II-2018, pertumbuhan ekonomi AS mencapai 4,4% atau tertinggi sejak kuartal II-2015

Bahkan dalam rilis rapat kemarin, The Fed optimis pertumbuhan ekonomi di akhir 2018 mencapai 3,1% atau lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya di kisaran 2,8%. Sementara untuk kuartal III sendiri, pertumbuhan ekonomi diproyeksi tumbuh hingga 4,4%.  Dari sisi tingkat pengangguran, The Fed memperkirakan angka pengangguran turun hingga 3,7% pada akhir tahun. 

Kondisi perekonomian yang terus membaik jadi pertimbangan Powell untuk menaikkan suku bunga acuan sekali lagi pada Desember mendatang. Tidak cukup sampai disitu, Powell bahkan memberikan sinyal tambahan berupa kenaikan suku bunga acuan hingga 3 kali di 2019 dan 1 kali di 2020. 

Arah kebijakan moneter di AS yang semakin ketat, mendorong pasar keuangan di negara tersebut semakin menarik sehingga mengundang aliran modal asing pulang kampung.

Hal ini mendorong greenback memiliki pijakan untuk apresiasi. Dolar index yang menggambarkan posisi dolar AS terhadap enam mata uang utama, siang ini naik hingga 0,19%. Penguatan dolar AS tentu jadi kabar buruk bagi emas. Sebab, investor akan cenderung meninggalkan instrumen tersebut dan beralih memegang dolar. Akibatnya jelas, harganya pun bergerak turun dan mencapai titik terendah dalam sebulan terakhir    

TIM RISET CNBC INDONESIA       

(alf/gus) Next Article Tak Hanya Emas, Investasi Mata Uang Ini pun Cuan Saat Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular