
Rapat The Fed Tak Lagi Direspons Negatif, Bursa Asia Menguat
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 September 2018 09:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 1,19%, indeks Strait Times naik 0,43%, indeks Hang Seng naik 0,59%, dan indeks Kospi naik 0,03%. Sementara itu, indeks Shanghai dibuka flat di level 2.791,66.
Hasil pertemuan bank sentral AS alias the Federal Reserve sudah tak lagi direspon negatif oleh investor seperti pada perdagangan kemarin (27/9/2018). Memang, ada sisi positif dari pertemuan the Fed kali ini yakni pihaknya tak semakin hawkish. Padahal, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikerek naik tinggi oleh bank sentral.
Pada tahun ini, the Fed memproyeksikan ekonomi AS tumbuh sebesar 3,1%, dari yang sebelumnya hanya 2,8% pada proyeksi bulan Juni. Untuk tahun 2019, proyeksi pertumbuhan ekonomi dinaikkan sebesar 0,1% menjadi 2,5%. Sementara untuk tahun 2020, proyeksinya adalah tetap di level 2%.
Kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini tetap diproyeksi sebanyak 4 kali, sementara untuk tahun 2019 tetap 3 kali. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar saham.
Bagi bursa saham Jepang, sentimen positif lainnya datang dari rilis data pengangguran periode Agustus yang sebesar 2,4%, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,5%. Sementara bagi bursa saham Hong Kong, suntikan energi tambahan datang dari rilis data perdagangan internasional.
Kemarin, ekspor periode Agustus 2018 diumumkan tumbuh sebesar 13,1% YoY, mengalahkan capaian periode Juli 2018 yang sebesar 10% YoY. Sementara itu, impor meroket 16,4% YoY, dari yang sebelumnya 14% YoY.
Di Korea Selatan, indeks keyakinan konsumen periode September 2018 diumumkan sebesar 102, mengalahkan capaian periode Agustus 2018 yang sebesar 99.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Trump-Xi Jinping Melunak, Bursa Asia Semringah di Akhir Pekan
Hasil pertemuan bank sentral AS alias the Federal Reserve sudah tak lagi direspon negatif oleh investor seperti pada perdagangan kemarin (27/9/2018). Memang, ada sisi positif dari pertemuan the Fed kali ini yakni pihaknya tak semakin hawkish. Padahal, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikerek naik tinggi oleh bank sentral.
Pada tahun ini, the Fed memproyeksikan ekonomi AS tumbuh sebesar 3,1%, dari yang sebelumnya hanya 2,8% pada proyeksi bulan Juni. Untuk tahun 2019, proyeksi pertumbuhan ekonomi dinaikkan sebesar 0,1% menjadi 2,5%. Sementara untuk tahun 2020, proyeksinya adalah tetap di level 2%.
Bagi bursa saham Jepang, sentimen positif lainnya datang dari rilis data pengangguran periode Agustus yang sebesar 2,4%, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 2,5%. Sementara bagi bursa saham Hong Kong, suntikan energi tambahan datang dari rilis data perdagangan internasional.
Kemarin, ekspor periode Agustus 2018 diumumkan tumbuh sebesar 13,1% YoY, mengalahkan capaian periode Juli 2018 yang sebesar 10% YoY. Sementara itu, impor meroket 16,4% YoY, dari yang sebelumnya 14% YoY.
Di Korea Selatan, indeks keyakinan konsumen periode September 2018 diumumkan sebesar 102, mengalahkan capaian periode Agustus 2018 yang sebesar 99.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Trump-Xi Jinping Melunak, Bursa Asia Semringah di Akhir Pekan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular