
Indeks Shanghai Dibuka Flat, Hang Seng ke Zona Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 September 2018 08:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Shanghai dibuka flat di level 2.791,66, sementara indeks Hang Seng menguat 0,59% ke level 27.879,06.
Sentimen positif bagi bursa saham Hong Kong datang dari rilis data perdagangan internasional. Kemarin (27/9/2018), ekspor periode Agustus 2018 diumumkan tumbuh sebesar 13,1% YoY, mengalahkan capaian periode Juli 2018 yang sebesar 10% YoY. Sementara itu, impor meroket 16,4% YoY, dari yang sebelumnya 14% YoY.
Di sisi lain, hasil pertemuan bank sentral AS alias the Federal Reserve sudah tak lagi direspon negatif oleh investor seperti pada perdagangan kemarin (27/9/2018). Memang, ada sisi positif dari pertemuan the Fed kali ini yakni pihaknya tak semakin hawkish. Padahal, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikerek naik tinggi oleh bank sentral.
Pada tahun ini, the Fed memproyeksikan ekonomi AS tumbuh sebesar 3,1%, dari yang sebelumnya hanya 2,8% pada proyeksi bulan Juni. Untuk tahun 2019, proyeksi pertumbuhan ekonomi dinaikkan sebesar 0,1% menjadi 2,5%. Sementara untuk tahun 2020, proyeksinya adalah tetap di level 2%.
Kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini tetap diproyeksi sebanyak 4 kali, sementara untuk tahun 2019 tetap 3 kali. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Sentimen positif bagi bursa saham Hong Kong datang dari rilis data perdagangan internasional. Kemarin (27/9/2018), ekspor periode Agustus 2018 diumumkan tumbuh sebesar 13,1% YoY, mengalahkan capaian periode Juli 2018 yang sebesar 10% YoY. Sementara itu, impor meroket 16,4% YoY, dari yang sebelumnya 14% YoY.
Di sisi lain, hasil pertemuan bank sentral AS alias the Federal Reserve sudah tak lagi direspon negatif oleh investor seperti pada perdagangan kemarin (27/9/2018). Memang, ada sisi positif dari pertemuan the Fed kali ini yakni pihaknya tak semakin hawkish. Padahal, proyeksi pertumbuhan ekonomi dikerek naik tinggi oleh bank sentral.
Kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini tetap diproyeksi sebanyak 4 kali, sementara untuk tahun 2019 tetap 3 kali. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Yakin AS-China Bakal Damai, Bursa China Menghijau
Most Popular